Bupati Waropen, Drs. F.X. Mote, saat berbincang dengan salah satu pimpinan OPD usai membuka kegiatan. (Ft: Tamrin/mepago.co)
WAROPEN | MEPAGO,CO – Pemerintah Kabupaten Waropen menegaskan bahwa pembangunan berkelanjutan tidak dapat dipisahkan dari sinergi tiga komponen utama: pemerintah, agama, dan adat. Penegasan ini disampaikan langsung oleh Bupati Waropen, Drs. Fransiskus Xaverius Mote, M.Si, saat menjawab pertanyaan wartawan terkait makna dari tiga pilar utama yang selalu ia gaungkan dalam setiap kegiatan pemerintahan.
“Pemerintah, agama, dan adat merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam proses pembangunan di Waropen. Karena pada hakikatnya, pembangunan itu berasal dan bersumber dari Tuhan, maka unsur keagamaan menjadi sangat penting,” ujar Bupati Mote.
Ia menambahkan bahwa unsur keagamaan tidak dapat dilepaskan dari adat istiadat yang hidup dan berkembang di tengah masyarakat. Di Waropen, adat dan agama saling menguatkan, membentuk nilai-nilai luhur yang menjadi dasar dalam merancang serta menjalankan pembangunan.
“Pembangunan terjadi dan dirasakan langsung oleh masyarakat di kampung dan distrik. Di sanalah tatanan adat masih kuat, dan kehidupan keagamaan berjalan aktif. Oleh sebab itu, ketiga komponen ini—pemerintah, agama, dan adat—harus berjalan beriringan dan tidak boleh dipisahkan,” lanjutnya.
Bupati Mote juga menekankan bahwa pelayanan kepada masyarakat merupakan tanggung jawab utama pemerintah. Namun, keberhasilan pelayanan tersebut akan lebih optimal jika didukung oleh nilai-nilai keagamaan dan adat yang mengakar kuat di kampung-kampung dan distrik. Karena itu, dalam setiap kebijakan pembangunan, pemerintah daerah senantiasa melibatkan tokoh agama dan pemangku adat sebagai mitra strategis.
Dengan pendekatan yang menyeluruh ini, pembangunan di Waropen diharapkan tidak hanya membawa perubahan secara fisik, tetapi juga mampu membentuk masyarakat yang berdaya, bermoral, dan tetap berakar pada budaya serta spiritualitas lokal.
Penulis: Tamrin Sinambela
Editor: Tamrin Sinambela