MEPAGO.CO, SERUI – Untuk menjaga kondusifitas dan stabilitas Keamanan di kabupaten kepulauan Yapen memerlukan peran penting dari seluruh tokoh dan lapisan masyarakat.
Disamping itu, masyarakat jangan mudah terprovokasi oleh bujuk rayu dan ajakan dari para oknum yang menginginkan pecahnya Persatuan dan Kesatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari Sabang sampai Merauker. Demikian dikemukakan Dandim 1709/Yawa, Letkol Inf. Leon Pangaribuan, SH saat memberikan materi tentang Bela Negara dalam Kegiatan Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dalam acara Fasilitasi wawasan kebangsaan kepada para tokoh dan warga masyarakat se-Distrik Anotaurei, Kamis (26/11) pagi di gedung Silas Papare.
“Marilah kita membuka wawasan kita lebih luas lagi, dengan cara mengilas balik kisah-kisah sejarah seluruh pahlawan pendahulu kita dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia, khususnya perjuangan para pahlawan kita yang berasal dari Papua dalam mengusir para penjajah dari Tanah Papua ini,” katanya.
Mengetahui sejarah, kata Pangaribuan, niscaya kita akan terbebas dari seluruh pihak yang sering memanipulasi dan memutar balikkan fakta demi memuluskan segala niat buruk mereka yang menginginkan terjadinya perpecahan persatuan dan kesatuan bangsa ini, khususnya pihak-pihak yang menginginkan terpisahnya Papua dari wilayah NKRI.
Untuk itu, ia mengajak seluruh komponen masyarakat dan seluruh tokoh di Yapen, supaya bersama-sama memiliki pikiran yang positif. “Yakin dan percayalah bahwa pemerintah akan memberikan yang terbaik bagi seluruh masyarakat Papua,” ujarnya.
Mari kita kawal bersama pembangunan yang sedang dan telah berjalan maupun yang telah direncanakan kedepannya dengan sebaik-baiknya. Karena itu, kita harus bergandengan tangan menghadapi segala tantangan dan hambatan yang ada sehingga wilayah Kepulauan Yapen senantiasa dalam suasana penuh kedamaian dan bersatu dalam keanekaragaman, karena yang bisa menjaga merah putih dari segala bentuk ancaman dan gangguan adalah kita bersama serta tanggungjawab semua komponen bangsa, sehingga tujuan nasional bisa tercapai, pintahnya. (***)
Editor: Jery Sinambela
