MEPAGO.CO. SERUI – Juru bicara (Jubir) posko induk gugus tugas percepatan penanganan virus disease 2019 atau Covid 19 kabupaten kepulauan Yapen, dr. Andy menegaskan bahwa hingga Rabu 22 April 2020 malam, pihaknya belum ada menemukan warga terkapar akibat virus Corona atau Covid-19. “Jika warga tidak ingin terjangkit virus Corona , selalu tingkatkan jaga jarak, rajin cuci tangan serta menjaga kebersihan. Hindari tempat keramaian dan keluar rumah selalu pakai masker,” tegas jubir posko induk Yapen, dr. Andy saat jumpa pers, Rabu 22 April 2020 malam.
Langkah dan upaya itu, kata Andy, penawar yang sangat mumpuni dalam menyangkal penyebaran virus Corona. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat agar melaksanakan dan mematuhi himbauan dan ajakan pemerintah dalam pencegahan dan penanganan Virus Corona sebaik-baiknya. Obat penawar virus ini, diakuinya, belum ada sampai sekarang. Sehingga, sebelum wabah ini masuk, pencegahan semaksimal mungkin harus bersama-sama dilakukan. “Bukan hanya pemerintah, TNI dan Polri, namun seluruh elemen masyarakat dan seluruh stakeholder harus bersama-sama mencegah wabah ini,” imbuhnya.
Untuk mengetahui seseorang terjangkiti virus, lebih jauh Andy mengemukakan bahwa alat untuk mendeteksi yaitu Rapid Test (RPT) bagi seseorang, bahwa alat tersebut tidak bisa memutuskan bahwa seseorang yang sudah di RPT, hasilnya positif terkapar Corona. Tetapi, hasil RPT yang kembali di uji pada laboratorium kesehatan di Provinsi Papua yang memutuskan seseorang terkapar positif atau negatif.
“Apabila seseorang di test melalui VCR dan positif maka seseorang itu adalah positif terkapar Corona. Sehingga, RPT bagi 22 warga Serui, hasilnya belum ada yang terkapar positif Corona, namun ditemukan 2 warga sedang reaktif tanpa gejala,” ungkapnya.
Karena itu, 2 warga sudah di karantina untuk mengikuti isolasi sesuai mekanisme dan aturan yang ada di gedung biru di jalan Stevanus Rumbewas. Kini 2 warga yang tanpa gejala tetapi positif reaktif, sebelumnya melakukan perjalanan dinas Makassar-Biak-Serui dan Jayapura-Serui. 2 warga ini, pada bulan Maret, bersama-sama satu pesawat dengan penderita ppsitif terkapar Virus Corona dari Biak. Hal itu diketahui bukti manafes penerbangan. (***)
Editor: Jerry