MEPAGO.CO, SERUI – Kendati hasil pemeriksaan SWAB bagi 5 warga di Kabupaten Kepulauan Yapen belum diumumkan secara resmi, namun peningkatan melalui hasil Rapid Test kian meningkat. Dari 311 test Rapid, hasilnya 224 non reaktif dan 87 reaktif. Demikian diumumkan gugus tugas pencegahan dan penanganan Covid-19 melalui juru bicara, dr. Andi Raya Sarjatno saat jumpa pers, Senin (11/05/20) malam di ruang sekretariat daerah. Keterangan pers gugus, dihadiri Asisten I Setda Yapen, Fortunatus Numberi, Kadis Kesehatan, Carolus Tanawani, SKM, MPH, Kepala BPBD Moses Pihahey, Kadis PTSP Herold Rocky Wenno, AP, MSi.
“311 warga sudah menjalani rapid test, hasilnya 87 reaktif OTG, dan 224 non reaktif. Tim gugus akan kerja keras untuk menjaring warga, siapa saja yang sudah melakukan kontak dengan ke-87 rapid reaktif tersebut,” ujarnya.
Terjadinya peningkatan rapid test, tentu kita tidak boleh lengah atau main-main dalam menyikapinya. Masyarakat tidak boleh panik, sebaliknya harus tegar dan kuat untuk memerangi Corona. Karena itu, pembatasan jarak, hindari keramaian, rajin cuci tangan, pakai masker saat bepergian dan dirumah saja, penawar dan pemutus rantai virus Corona yang manjur, disamping obat penawarnya belum ada.
Sementara itu, Ketua klaster kesehatan Yapen, Carolus Tanawani, SKM, MPH mengemukakan bahwa rapid test adalah screening awal untuk penjaringan. “Semua hasil rapid test adalah reaktif anti body, belum virus corona secara positif,” kata Tawanani.
Menurutnya, seesorang sudah positif reaktif rapid test, belum tentu hasil uji SWAB yang bersangkutan positif virus corona. “Bisa saja setelah pemeriksaan SWAB, seseorang yang sudah positif reaktif, hasilnya negatif. Kasus ini, terjadi di kabupaten tetangga di Biak, dimana ada pasangan suami istri melakukan pemeriksaan rapid test, suami hasil pemeriksaan Rapid test positif, tetapi setelah uji SWAB hasilnya negatif, sedangkan istrinya pemeriksaan rapid hasilnya negatif tetapi pada uji SWAB hasilnya positif Corona,” terangnya. (***)
Penulis: Nato – Yapen
Editor: Jerry
