Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua nomor urut 2, Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen (Mari-Yo), ketika membagikan produk pangan lokal nasi sagu dan abon ikan dalam setiap kampanye. (Ft: Tim Media Mari-Yo)
JAYAPURA | MEPAGO,CO – Dalam setiap kampanye politiknya, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua nomor urut 2, Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen, yang akrab disebut “Mari-Yo”, secara konsisten membagikan dua produk pangan lokal Papua berupa nasi sagu dan abon ikan kepada masyarakat. Pembagian ini menarik antusiasme warga yang berbondong-bondong meramaikan acara untuk mendapatkan kedua makanan tersebut, seperti terlihat dalam kampanye di Kabupaten Sarmi pada Selasa (12/11/2024).
Sagu, salah satu makanan pokok masyarakat Papua, terkenal memiliki nilai gizi yang tinggi, terutama karbohidrat kompleks yang rendah lemak dan bebas gluten, menjadikannya alternatif yang sehat sebagai pengganti nasi. Selain sagu, Papua juga kaya akan berbagai jenis ikan, termasuk ikan tuna, yang biasa diolah menjadi abon ikan dengan kandungan protein tinggi dan vitamin yang baik untuk kesehatan.
Dalam visi “Transformasi Papua Baru yang Maju dan Harmonis” serta misi “Peningkatan Kualitas SDM”, Mari-Yo menitikberatkan pada penguatan ekonomi berbasis potensi lokal. Salah satu upaya mereka adalah mempercepat perekonomian daerah melalui potensi unggulan lokal, seperti sektor pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata, industri, dan perdagangan. Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk meningkatkan peran koperasi, UMKM, akses lapangan pekerjaan, dan pengembangan ekonomi kreatif berbasis digital.
“Di Papua ini sagu dan ikan sangat melimpah. Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa pangan lokal ini bisa dikembangkan menjadi produk kemasan yang bernilai jual, yang tentunya dapat membantu meningkatkan perekonomian rumah tangga mereka,” jelas Matius Fakhiri, didampingi Cawagub Aryoko Rumaropen, kepada wartawan.
Jika terpilih sebagai pemimpin Papua, pasangan Mari-Yo berjanji untuk menjadikan pengolahan dan pemasaran produk pangan lokal ini sebagai salah satu program prioritas untuk mendukung ekonomi masyarakat. “Kami akan memfasilitasi produksi dan pemasaran, sementara masyarakat yang akan menyediakan bahan bakunya, seperti sagu dan ikan,” ujar Fakhiri.
Fakhiri menambahkan, apabila produk-produk ini terus berkembang, maka mereka berpotensi dipasarkan ke luar Papua. Di sisi lain, pemerintah juga berencana membantu dalam hal perawatan tanaman sagu dan budidaya ikan, mengingat pentingnya keberlanjutan sumber daya alam ini. “Potensi sagu ini harus kita rawat dan kembangkan. Masyarakat Papua harus kembali ke alamnya, yaitu mengonsumsi sagu,” tambahnya.
Cawagub Aryoko Rumaropen menambahkan bahwa dukungan pengembangan UMKM lokal dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pekerjaan di sektor formal seperti PNS, tentara, atau Polri. “Masyarakat bisa berkreasi memanfaatkan sumber daya alam yang kita miliki, sehingga mereka dapat mandiri,” ujarnya.
Selain mempromosikan pangan lokal, kampanye Mari-Yo juga menyoroti berbagai isu sosial di setiap daerah. Contohnya di Sarmi, Aryoko menyoroti masalah stunting yang masih tinggi di sana, meski Sarmi merupakan penghasil ikan. Menurutnya, stunting lebih disebabkan oleh daya beli masyarakat yang rendah terhadap produk-produk bergizi sejak masa kehamilan, yang akan mereka benahi jika terpilih.
Pasangan Mari-Yo berharap, melalui program-program ekonomi berbasis lokal ini, mereka dapat mewujudkan visi dan misi mereka untuk membangun Papua yang maju dan harmonis. (TIM)
Editor: Tamrin Sinambela