Plt. Kepala Dinas Kesehatan Waropen, Robert O. Mbaubedari, S.Kep, Ns (Ft: Tamrin/mepago.co)
WAROPEN | MEPAGO,CO – Kabupaten Waropen menghadapi tantangan besar dalam penyediaan fasilitas layanan kesehatan. Dua gedung rumah sakit yang pernah dibangun di daerah ini tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya, bahkan salah satunya mengalami gagal konstruksi. Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah daerah kini fokus membangun rumah sakit baru yang lebih layak dan sesuai standar pelayanan kesehatan.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Waropen, Robert O. Mbaubedari, S.Kep, Ns, mengungkapkan bahwa gedung rumah sakit pertama yang dibangun pada 2017 dengan sumber dana DAK pusat senilai Rp 49 miliar mengalami kegagalan konstruksi. Bangunan yang terletak di Batu Zaman, Puncak, tersebut sempat diresmikan dan digunakan pada 2020 dan 2021, namun tidak bertahan lama akibat kerusakan struktural yang serius.
“Gedung itu mengalami kerusakan permanen mulai dari atap, dinding, hingga pondasi. Secara teknis, bangunan ini sudah tidak bisa digunakan lagi. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk meninggalkannya,” ujar Robert. Saat ini, pihaknya bersama tim ahli tengah melakukan kajian akademis guna menentukan tingkat kerusakan dan kemungkinan solusi terhadap bangunan tersebut.
Tidak hanya itu, lanjut Robert, pada 2022, Pemerintah Kabupaten Waropen kembali membangun rumah sakit darurat di Batu Zaman bagian bawah atas inisiatif Bupati Waropen saat itu, Yermias Bisai, sebagai respons terhadap situasi darurat akibat pandemi Covid-19. Namun, proyek ini tidak pernah terselesaikan sehingga bangunan tersebut juga tidak dapat difungsikan.
Kini, di bawah kepemimpinan Bupati Waropen, Drs. F.X. Mote, M.Si, dan Wakil Bupati Yowel Boari, pemerintah daerah bertekad untuk membangun rumah sakit baru yang benar-benar representatif dan layak digunakan.
“Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati menginginkan pembangunan rumah sakit baru yang tidak terbengkalai seperti sebelumnya. Ini menjadi prioritas kami agar masyarakat Waropen mendapatkan akses kesehatan yang lebih baik,” tegas Robert.
Penulis: Tamrin Sinambela
Editor: Tamrin Sinambela