Keren!!! Gaun Pengantin Rabecca Dari Kulit Kayu

MEPAGO,CO. JAYAPURA –  Memukau dan pusat perhatian seluruh tamu undangan terhadap gaun kulit kayu Sentani yang dikenakan Rabecca Theresia Jiakar di acara resepsi pernikahan dengan sang pangeran Eldrien Karetji di Grand Horizon Ball Room Lantai 5 Abepura papua, Jumat 22 Okotober 2021.

Selain gaun wedding yang mahal, kolaborasi atau perpaduan dekorasi pun sangat fantastik dan anggun. Pasalnya, tiap sudut, hotel dihiasai ornamen budaya Papua, mulai di pintu masuk para tamu sampai di tempat acara resepsi.

Perancang dekorasi adalah ibu tercinta Eldrien Karetji yaitu Letry Liliane Banua, yang begitu apik menampilkan ornamen budaya adat Papua di setiap sudut hotel seperti burung Cenderawasih, perahu Saireri,  lukisan Papua, honai dan penari.  Sedangkan Eko Tdjandra adalah yang mendesainer gaun kulit kayu Sentani Papua yang baru pertama di Indonesia bahkan di dunia dengan ornamen burung Cenderewasih dan honai  dipakai Rabecca. Alhasil, gaung resepsi peenikahan Aldrien Karetji dan Rabecca Theresia Jiakar menjadi pusat perhatian seluruh tamu undangan.

Inilah gaun pengantin pertama bahannya terbuat dari  kulit kayu asal Sentani Papua, dengan berat 30 kilogram, lebar 2,5 meter dan panjang 5 meter. Modeel desain yang unik-unik, saya suka banget, apalagi nuansanya yang tradisional, ungkap Eko kepada Media Online mepago.co, di Jayapura, Sabtu 24 Okotober 2021.

Jadi memang untuk merancang dibutuhkan waktu 2 – 3 bln, tapi karena pandemi gaun ini baru digunakan setelah 2 tahun, ujarnyalagi.

Eko menceritakan bahwa weding gaun Rabekka bahannya kulit kayu dan memiliki elemen-elemen tradisional. Gaun dari bahan kulit kayu, beber Eko, mencari bahannya tidak mudah. Tetapi dengan segala upaya dan pengorbanan  dan proses panjang, mama Letry akhirnya mendapatkan kulit kayu dari Sentani

Saya butuhkan ukuran kulit kayu 10 sampai 15 meter utuh dan tidak boleh putus, mama Letry usahakan mencarinya. Kemudian dapatlah kulit kayunya dan saya proses di Jakarta. Teknik khusus untuk proses kulit kayu itu bisa dijahit dijadikan satu dengan elemen-elemen yang lain menjadi satu kesatuan hingga menjadi baju lakukan. Saya juga memasukkan unsur-unsur burung cendrawasih dan bentuk honai tdari tembaga, dengan tujuan gaun Rabekka menjadi yang pertama di Papua dan Indonesia bahkan dunia terbuat dari kulit kayu Sentani, ungkapnya.

Sebagai seorang disainer, saya dikenal bukan hanya karena saya bisa membuat baju-baju yang luar biasa tapi saya ingin dikenal sebagai disainer adalah membuat sesatu karya yang mempunyai filosofi seperti gaun yang dipakai Rabecca, terangnya.

Ditempat yang sama, Rabecca mengakui bahwa gaun yang dipakainya sangat nyaman dan elegant. Ia juga mengaku sangat senang dan cinta dengan ornamen-ornamen budaya Papua. Sehingga ketika gaun pengantin yang ia pakai, memiliki ornamen budaya Papua, terus terang saya sangat enjoy dan sangat menyukainya. “Pokoknya saya senang dan suka banget budaya Papua,” terangnya. (“””)

 

Editor: Jery Sinambela

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *