Hari Bersejarah Waropen, Kepemimpinan Mote–Boari Dimulai

Bupati Waropen, Drs. Fransiskus Xaverius Mote, M.Si, didampingi istri, Ny. Bernadetha Mote, S.H, bersama Wakil Bupati Yoel Boari yang turut didampingi istri, Ny. Yohana Boari, hadir khidmat dalam upacara peringatan HUT ke-22 Kabupaten Waropen yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025 di Lapangan Papryndei. (Ft: Tamrin/mepago.co)

WAROPEN | MEPAGO,CO – Suasana khidmat menyelimuti Lapangan Papryndei pagi ini saat Kabupaten Waropen memperingati dua momentum penting secara bersamaan: Hari Pendidikan Nasional dan Hari Bersejarah Kembalinya Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi. Momen istimewa ini menjadi catatan awal yang bermakna bagi pasangan Bupati Drs. Fransiskus Xaverius Mote, M.Si, dan Wakil Bupati Yoel Boari, yang untuk pertama kalinya memimpin upacara sejak dilantik sebagai kepala daerah.

Dalam semangat pembangunan dan kebangkitan pendidikan di Waropen, upacara ini menjadi pengingat eratnya hubungan antara sejarah, perjuangan, dan pendidikan sebagai tiga fondasi utama dalam membangun bangsa yang beradab dan sejahtera. Bupati Waropen, Drs. Fransiskus Xaverius Mote, bertindak sebagai Pembina Upacara, menandai tonggak awal kepemimpinannya yang baru.

Bupati Waropen, Drs. Fransiskus Xaverius Mote, M.Si, saat bertindak sebagai Pembina Upacara dalam rangka peringatan HUT ke-22 Kabupaten Waropen yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025, di Lapangan Papryndei. (Ft: Tamrin)

Peringatan ini bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan penghormatan kepada para pejuang dan perintis yang telah meletakkan dasar pembangunan di tanah ini. Tepat pada tanggal 1 Mei 1963, Irian Barat resmi menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Empat puluh tahun kemudian, pada 1 Mei 2003, Kabupaten Waropen berdiri sebagai daerah otonom. Kini, setelah 22 tahun, Waropen terus menapaki jalan sejarahnya—bertumbuh dan berbenah dengan identitasnya sebagai “Negeri Sejuta Bakau”.

Dengan mengusung semboyan luhur “NDI SWOSIO, NDI KORAKO”, yang berarti “Kita Bersatu, Kita Kuat”, Kabupaten Waropen terus meneguhkan semangat gotong royong dan solidaritas dalam setiap lini pembangunan. Semboyan ini selaras dengan tema Hari Pendidikan Nasional 2025: “Partisipasi Semesta, Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.” Tema ini menegaskan pentingnya kolaborasi dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam mewujudkan sistem pendidikan yang adil, inklusif, dan berkualitas.

KITA BERSATU, KITA KUAT.
KITA BERSATU, KITA MAMPU.
KITA BERSATU, PENDIDIKAN AKAN ADIL DAN MERATA.

Personil TNI/Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN) saat peringatan HUT ke-22 Kabupaten Waropen dan Hari Pendidikan Nasional 2025 di Lapangan Papryndei. (Ft: Tamrin)

Berikut sususan peserta Upacara

  • Pembina Upacara: Bupati Kabupaten Waropen, Drs. Fransiskus Xaverius Mote, M.Si
  • Perwira Upacara: Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Waropen
  • Pemimpin Upacara: Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Bpk. Bonny Surya Wisesa, S.STP., M.Si

Penggerek Bendera:

  1. Nadia Ranita Wayoi – Siswi SMA Negeri 1 Waren
  2. Markus Ramandei – Siswa SMA Negeri 1 Waren
  3. Avram Slarmanat – Siswa SMA Negeri 1 Waren
  • Pembaca UUD 1945: Frans Wonatorei, Sekretaris KNPI Kabupaten Waropen
  • Pembaca Doa: Bapak Hermanto, Ketua MUI Kabupaten Waropen
  • Paduan Suara: Guru-guru SMA Negeri 1 Waren
  • Master of Ceremony: Ibu Rosadalima Fono, S.STP

Upacara diikuti oleh satuan personel TNI/Polri, ASN, pelajar dari jenjang SD hingga perguruan tinggi, serta berbagai tokoh penting di Waropen: mantan Bupati, mantan Ketua DPRD, mantan Sekretaris Daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan organisasi perempuan. Unsur Forkopimda, para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Waropen, organisasi kemasyarakatan, serta para pimpinan dan anggota DPRD Waropen turut hadir memberikan dukungan.

Para pelajar dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi turut ambil bagian sebagai peserta upacara dalam rangka peringatan HUT ke-22 Kabupaten Waropen dan Hari Pendidikan Nasional 2025 di Lapangan Papryndei. (Ft: Tamrin)

Semangat kebersamaan dan kekhidmatan terasa sejak awal hingga akhir pelaksanaan upacara. Momentum ini menjadi bukti bahwa dengan persatuan dan kolaborasi, Waropen mampu memperkuat fondasi pendidikan dan pembangunan yang lebih inklusif.

Mari terus gelorakan semangat “Ndi Swosio, Ndi Korako” dalam setiap langkah pembangunan Waropen tercinta. Karena dengan bersatu, kita kuat. Dan dengan kekuatan itu, kita mampu membawa Waropen dan generasi penerusnya menuju masa depan yang lebih cerah dan bermartabat.

 

Penulis: Tamrin Sinambela

Editor: Tamrin Sinambela

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *