MEPAGO,CO. YAPEN – Ikatan Keluarga Jawa Timur (IKAJATIM) di kabupaten kepulauan dalam pelaksanaan kurban Idul Adha menyembeli 9 ekor sapi di kantor sekretariat IKAJATIM jalan Frans Kaisepo, Senin 11 Juli 2022. Hal itu dikatakan Ketua Panitia Qurban Idul Adha IKAJATIM, Eko Susilo, S.Sos yang juga Anggota DPRD Kabupaten Kepualaun Yapen kepada media mepago.co.
Penyembelihan hewan kurban, ini yang kelima kali dan kurban Idul Adha tahun 2022 yang terbanyak yaitu 9 ekor sapi, ungkapnya.
Pembagian hewan kurban, Eko Susilo lebih jauh mengemukakan bahwa warga penerima kurban adalah paguyuban Ikajatim dan warga sekitar. Sedangkan sumber kurban yaitu 9 ekir sapi diperoleh dari 9 kelompok beranggotakan 7 orang, sehingga jumlah pemberi kurban sebanyak 63 orang, ujarnya lagi.
Estimasi berat per ekor hewan kurban, menurut Ketua Partai Perindo Kabupaten Kepulauan Yapen, yaitu 1 ekor hewan kurban bisa mendapatkan bersih 80 KG.
Dengan demikian total kantong seberat 1 KG berjumlah sampai 800 kantong untuk 800 kepala keluarga, dan dibagikan masing-masing Korwil.
Sementara itu, Ir Wahyudi selaku penasehat IKAJATIM memberikan apresiasi atas inisiatif dan gagasan dari warga dan panitia, sehingga kurban Idul Adha 2022, jumlah kurban sapi terus meningkat.
“Saya berharap kreativitas kegiatan dalam organisasi PANJAWi harus berdampak pada pertumbuhan karakter dan masyarakat yang semakin baik kedepan,” akunya.
Olehnya itu, ia minta masyarakat warga Ikajatim terus menggali dan memanfaatkan setiap event kegiatan.
Dengan kegiatan Qurban mari kita resapi bukan hanya masalah daging dengan pembagiannya tetapi makna dibalik berqurban itu bahwa ini ujian keikhlasan kita menjalankan ketaatan kita dan bukti menyembah dan mentaati aturan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Acara kurban turut dihadiri, Ketua Ikajatim : H.Nurudin,SE Ketua Panjawi : Heri Setiawan,SE, Pelindun/Penasehat Panjawi : H.Ir.Wahyudi Irianto.MM, Anggoda DPRD Ekosusilo (Ketua Partai Perindo)
Ustad Raja Ali Hamzah Siregar
Serta semua tokoh sepupu Ikajatim dan masyarakat Ikajatim. (***)
Penulis: Galib Maswatu
Editor: Tamrin Sinambela
