Jelang Penutupan Pendidikan Bintara Polri di SPN Polda Papua, Hujan Deras dan Angin Kencang Menerpa

Para panitia SPN terlihat sibuk memperbaiki mimbar Upacara yang diobrak-abrik oleh hujan dan angin. (Ft: Tamrin Sinambela)

JAYAPURA | MEPAGO,CO – Hujan deras disertai angin kencang mengguyur Kota Jayapura sejak pagi hingga saat ini, khususnya di Lapangan Rastrasamara, Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Papua, yang menjadi lokasi digelarnya Upacara Penutupan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Gelombang II Tahun Anggaran 2024 pada Rabu, 18 Desember 2024.

Acara ini dijadwalkan dipimpin langsung oleh Kapolda Papua, Irjen Pol Patrige R. Renwarin, S.H., M.Si., sebagai Inspektur Upacara. Namun, hingga berita ini ditulis, hujan yang semula hanya rintik kini berubah menjadi deras, diiringi angin kencang dan gelegar petir yang menggema di sekitar kawasan upacara.

Meskipun cuaca kurang bersahabat, antusiasme para tamu undangan, terutama orang tua dan keluarga Calon Bintara Polri, tetap tinggi. Mereka terus berdatangan dengan penuh kebanggaan untuk menyaksikan momen bersejarah ini. Upacara penutupan pendidikan ini menjadi momen puncak yang telah dinanti-nantikan oleh para siswa dan keluarga mereka.

Namun, kondisi cuaca yang semakin memburuk membuat panitia pelaksana dari SPN Polda Papua harus bekerja lebih keras. Persiapan yang sebelumnya telah dilakukan secara maksimal, termasuk pemasangan tenda dan pengaturan tempat duduk, harus disesuaikan kembali. Debit hujan yang semakin tinggi dan tiupan angin kencang sejak pagi membuat panitia harus memastikan seluruh fasilitas tetap aman dan dapat digunakan.

Hingga pukul 07.54 WIT, intensitas hujan terus meningkat, membuat pelaksanaan upacara tertunda. Melihat kondisi yang tidak memungkinkan, pihak SPN akhirnya memutuskan untuk mengalihkan pelantikan ke dalam aula guna menjaga keselamatan seluruh peserta dan tamu undangan.

Semangat Tak Surut Meski Cuaca Ekstrem
Meski hujan deras dan angin kencang melanda, semangat para calon Bintara dan keluarga mereka tetap membara. Prosesi pelantikan ini menjadi simbol pencapaian atas perjalanan panjang penuh disiplin dan pengorbanan yang telah mereka tempuh.

Kondisi cuaca ekstrem tak hanya menjadi tantangan, tetapi juga pengingat betapa besar perjuangan yang telah dilalui.

 

Editor: Tamrin Sinambela

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *