SERUI | MEPAGO,CO – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua nomor urut 2, Matius Fakhiri – Aryoko Rumaropen, atau yang akrab disapa Mari-Yo, melakukan kampanye terbatas di Kota Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, pada Kamis (24/10/2024).
Sebelum mengadakan tatap muka dan blusukan ke Pasar Aro Iroro, keduanya melakukan prosesi adat untuk meminta restu dari Dewan Adat dan tujuh Kepala Suku di Kepulauan Yapen, yang terdiri dari Suku Yawa Unat, Suku Busami, Suku Berbai, Suku Aruisai, Suku Ampari, dan Suku Pombawo.
“Silakan kepada bapak berdua untuk melakukan perjalanan ke berbagai tempat, bertemu dengan pimpinan dan masyarakat adat,” kata Ketua Dewan Adat Daerah Yapen, Wellem Bonai Zaman Bonai.
Bonai juga meminta tujuh Kepala Suku untuk menyampaikan kepada masyarakat apa yang telah dibicarakan dalam prosesi adat. “Semua sudah disiapkan, silakan teruskan pesan ini kepada masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap, jika Mari-Yo terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Papua, mereka dapat segera menata ekonomi masyarakat Yapen, yang saat ini dalam kondisi sulit.
“Kami senang bapak berdua datang untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan yang ada, agar masyarakat ke depan dapat terlepas dari segala masalah,” tambahnya.
Matius Fakhiri mengungkapkan bahwa dirinya memahami isi noken yang diserahkan Ketua Dewan Adat, yang berisi keluh kesah masyarakat. “Kami akan menempatkan adat pada posisinya yang tepat, karena adat adalah kekuatan yang membuat Papua indah. Adat tidak membahas perbedaan, apalagi rasisme,” kata Fakhiri.
Ia menegaskan komitmennya untuk memastikan kebersamaan, toleransi, dan harmoni terwujud di Tanah Papua. “Saya yakin Serui akan menjadi pusat bagi suku-suku di Kepulauan Yapen. Kami juga berkomitmen membangun transportasi yang lebih mudah dan terjangkau,” tegasnya.
Fakhiri menyampaikan terima kasih kepada para Kepala Suku yang telah menerima pasangan Mari-Yo di rumah adat untuk mendapatkan dukungan dalam Pilkada 2024. “Dengan kekuatan doa Dewan Adat dan para Kepala Suku, kami yakin akan memenangkan Pilkada ini demi perubahan dan kesejahteraan masyarakat Papua yang lebih baik,” ungkapnya.
“Kami hadir bukan untuk memecah belah, siapapun bisa duduk di pemerintahan. Tidak ada lagi perbedaan, agar semua orang Papua dapat berkontribusi dalam pembangunan Tanah Papua,” tambahnya.
Sementara itu, Aryoko Rumaropen menyatakan harapan besar agar keinginan mereka terwujud dengan dukungan seluruh masyarakat Papua. “Kami pastikan dukungan ini akan tersalurkan pada 27 November 2024. Jika Tuhan menghendaki, kami akan memimpin Papua dengan keberpihakan kepada masyarakat adat,” tegas Rumaropen.
Pasangan Mari-Yo melakukan perjalanan ke Kepulauan Yapen menggunakan Kapal Labobar milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), menyediakan 100 tiket gratis dari Jayapura ke Serui bagi masyarakat yang ingin pulang kampung. (TIM)
Editor: Tamrin Sunambela