Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua, Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen, berdialog dengan masyarakat di Supiori dan Biak, berkomitmen memperjuangkan anak Papua menjadi ASN. (Ft: Tim Media Mari-Yo)
BIAK | MEPAGO,CO — Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua nomor urut 2, Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen, melanjutkan kampanye terbatas di wilayah adat Saireri, mengunjungi masyarakat di Kabupaten Supiori dan Kabupaten Biak Numfor pada 27-28 Oktober 2024. Sebelumnya, Mari-Yo bersama partai koalisi dan tim pemenangan juga mengunjungi Kabupaten Kepulauan Yapen dan Kabupaten Waropen.
Di hadapan ratusan pendukung, Mari-Yo memaparkan visi misi “Transformasi Papua Baru yang Maju dan Harmonis” dengan tagline Papua Cerah (Cerdas, Sejahtera, dan Harmonis). Matius Fakhiri, mantan Kapolda Papua yang sukses membawa ribuan anak asli Papua menjadi anggota Polri, berjanji untuk merekrut lebih banyak anak asli Papua menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Fakhiri memiliki harapan agar setiap distrik dan kampung di Provinsi Papua memiliki perwakilan sebagai ASN dan anggota Polri. “Selama saya menjabat Kapolda Papua, sekitar 6 ribu anak asli Papua telah lolos menjadi Bintara Polri. Saya ingin pada tahun 2025, setiap distrik ada perwakilan, dan pada 2027, setiap kampung juga memiliki perwakilan. Ini memang membutuhkan proses, namun saya sudah menitipkan pesan kepada Kapolda pengganti untuk meneruskan program ini untuk generasi muda Papua,” ujarnya.
Fakhiri meyakini bahwa jika Polri mampu merekrut ribuan anak asli Papua, perekrutan CPNS pun pasti bisa dilakukan dengan lebih baik. “Jika kami terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur, kami akan berupaya semaksimal mungkin agar kuota untuk orang asli Papua diperbanyak,” tegasnya.
Siap Wujudkan Pemerintahan yang Bersih
Matius Fakhiri menekankan perlunya perhatian khusus terhadap kampung-kampung di Papua dan berkomitmen untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dari korupsi. “Tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih sangat penting untuk memastikan pembangunan dari kampung hingga kabupaten/kota berjalan sesuai harapan,” katanya.
Fakhiri mengajak seluruh masyarakat adat untuk berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan dalam membangun perekonomian melalui program-program pemerintah. “Kami ingin kedamaian di Papua terwujud agar perekonomian tumbuh dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai. Semua kepala daerah harus aktif melihat rakyatnya, bukan hanya saat kampanye,” ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat Supiori dan Biak untuk bersatu mendukung Mari-Yo demi membawa perubahan positif bagi Tanah Papua. “Kami akan mendorong berbagai program untuk memperkuat provinsi, kabupaten, dan kota agar perekonomian tumbuh. Supiori dan Biak dikenal dengan hasil laut berkualitas. Jika terpilih, Mari-Yo akan menyediakan fasilitasi, seperti perahu, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” tambahnya.
“Ke depan, tidak boleh ada lagi pengkotakan di Papua. Semua masyarakat, baik di Supiori maupun Biak, harus bersatu. Mari kita terima perbedaan untuk kemuliaan Tuhan dan jaga toleransi,” tegasnya. (TIM)
Editor: Tamrin Sinambela