Kaum Bapak GBAI Percaya Yesus Serui Tekankan Makna Persekutuan: Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh

Suasana penuh sukacita mewarnai ibadah Kaum Bapak GBAI Percaya Yesus Serui di Rumah Biru, Pendopo Keluarga Banua, Sabtu (11/10/2025). Melalui tema “Persekutuan Kita – Kerinduan Kita Mendapat Bagian”, para bapak dikuatkan untuk terus hidup dalam kasih dan kebersamaan di dalam Kristus. (Ft: Tamrin)

YAPEN | MEPAGO.CO — Dalam suasana penuh sukacita usai jalan santai bersama, Kaum Bapak Gereja Baptis Anugerah Indonesia (GBAI) Percaya Yesus Serui menggelar ibadah persekutuan di Pendopo Rumah Biru, keluarga Banua, Jalan Kabuena, Sabtu (11/10/2025).
Ibadah yang mengangkat tema “Persekutuan Kita – Kerinduan Kita Mendapat Bagian” ini menjadi momen untuk meneguhkan kembali pentingnya hidup dalam kebersamaan dan kasih Kristus.

Dalam khotbahnya, Pdt. Salmon Wamea, STh menyampaikan bahwa kata persekutuan yang sering didengar dalam kehidupan bergereja, sejatinya memiliki makna yang dalam dan fundamental bagi iman Kristen.
“Dalam bahasa Yunani, persekutuan disebut Koinonia, yang berarti kebersamaan, berbagi, dan saling mengambil bagian,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Koinonia memiliki tiga makna utama, yakni:

  1. Mendapat bagian (2 Korintus 8:23; Lukas 5:10),
  2. Memberi bagian (2 Korintus 9:13), dan
  3. Bersama-sama mendapat bagian (Kisah Rasul 2:42; Galatia 2:9; 1 Yohanes 1:3).

“Kita hari ini belajar dari makna ketiga, yaitu bersama-sama mendapat bagian, karena di sanalah letak kekuatan persekutuan sejati,” ujarnya sambil menegaskan pepatah lama, “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.”

Mengutip Kisah Rasul 2:42, disampaikan bahwa persekutuan membawa empat manfaat utama bagi kehidupan rohani:
bertekun dalam pengajaran, hidup saling menguatkan, berkumpul dalam kebersamaan, dan berdoa bersama.
“Persekutuan bukan sekadar duduk bersama, tetapi tentang saling menguatkan iman dan berbagi kasih di dalam Kristus,” tegasnya.

Dari Galatia 2:9, disampaikan bahwa kasih Kristus mendorong jemaat untuk tidak berhenti pada lingkaran sendiri, tetapi keluar menjadi berkat bagi sesama.
“Persekutuan Kaum Bapak GBAI tidak hanya untuk dinikmati di antara kita, tetapi juga ditunjukkan melalui tindakan nyata—menolong, mendoakan, dan menguatkan orang lain,” katanya.

Dari 1 Yohanes 1:3, ditegaskan bahwa puncak dari persekutuan sejati adalah hubungan dengan Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
“Ketika hati kita melekat kepada Tuhan, kasih dan kesetiaan akan terpancar dalam keluarga, pekerjaan, dan jemaat,” tambahnya.

Melalui ibadah tersebut, kaum bapak diajak untuk menjadikan persekutuan sebagai kekuatan dalam membangun iman dan kehidupan bersama.
“Kiranya persekutuan kita semakin mempererat kasih dalam keluarga, membawa berkat bagi sesama, dan memperdalam hubungan kita dengan Tuhan,” tutupnya.

 

Penulis: Tamrin Sinambela

Editor: Tamrin Sinambela

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *