Kelompok UMKM Waruwema Ikut Promosi Daerah

Maria Keimawu di kios pernak perniknya. (Foto.An)

MEPAGO.CO.MERAUKE-  Hingar bingar perhelatan PON di Bumi Anim Ha juga berdampak bagi mama-mama penjual pernak pernik Marind yang tergabung dalam kelompok UMKM Waruwema. Tas,  topi, dompet, gelang, kalung, baju, bahkan  kandara (Tifa) plus  busur panah nampak berjejeran. Menjamurnya kIos-kios kecil  tidak hanya di sepanjang ruas jalan Kota Meraueke namun terdapat di lokasi Kapsul Waktu Lapangan Pemda Merauke.

Ketua Kelompok  UMKM Waruwema Maria D Keimawu Asal Distrik Kimaam mengatakan dirinya bersama 9 orang anggota kelompoknya adalah satu dari sekian banyak kelompok penjual mama-mama Papua yang dibentuk jelang perhelatan PON.

Sudah bulan kedua kelompok Waruwema yang artinya Pesta Yang Bagus dalam bahasa Marind hadir tidak hanya sisi penjualan semata namun ikut pula dalam promosi daerah. Terlebih jelang PON maka sejumlah kelompok mama-mama yang terkumpul ini mengaku dibina oleh instansi terkait.

Namun tegas Maria, sebaiknya pendampingan oleh pemerintah tidak hanya sampai pada perhelatan PON semata. Melainkan terus berkesinambungan. Pasalnya, kehadiran kios-kios kecil dalam kelompok usaha UMKM ini dinilai positif dan mampu mendongkrak ekonomi tiap anggota kelompok.

“ Saya minta jangan hanya sampai di PON ini saja. Namun terus kami didampingi dan dibina. Sehingga tong pu usaha kios pernak pernik Marind dan selatan Papua ini dapat dikenal luas. Juga tong pu ekonimi rumah tangga bisa terangkat,”tukas Maria kepada media ini di lokasi Lapangan Kapsul Waktu Pemda Merauke, Kamis (30/9).

Saat ditanyakan omset yang didapat saat perhelatan PON terlebih jelang KIrap Obor Api PON  di Kota Merake ternyata sangat bagus. Terbukti jelang kirap tersebut sejumlah pernak habis terjual. “Omset kami bisa 3 juta sehari. Paling banyak laku adalah tas, dompet dan topi. Saat kirap Obor Api PON sudah mulai habis. Pembeli banyak dari kontingen luar Papua,”papar Maria.

Untuk itu, dirinya berharap pendampingan oleh instansi terkait terus dilakukan usai perhelatan PON. Apalagi kelompok mama-mama banyajk yang datang dari sejumlah distrik dan kampung yang tersebar luas. Harapannya dengan pendampingan yang kontinyu mama kelompok UMKM mama-mama Papua tidak hancur dan sirna . Apalagi saat PON berakhir. (***)

Editor : Robin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *