MEPAGO.CO.JAYAPURA – Kurang lebih 700 pemuda Sekawasan Teluk Cenderawasih atau wilayah Saireri hadiri Kongres ke-I di kota Jayapura, Jumat 15 November 2019. Kongres I ini pun dinilai sukses dan sejarah baru bagi pemuda Saireri.
Kongres pertama pemuda Saireri di buka secara resmi oleh Sekda kabupaten kepulauan Yapen Alexander Nusy Mewakili Empat Pimpinan Daerah wilayah Saireri. Kongres ini menjadi sejarah baru bagi pemuda Saireri karena baru pertama kali di gelar di ibu kota provinsi Papua di Jayapura.
Ketua Mid formatur pemuda Saireri Papua.Gifli Buinei,ST mengatakan secara peradaban pemuda sudah siap untuk bersaing di eraglobalisasi tetapi harus bersatu. Untuk itulah dilakukan kongres ke-I ini guna mengumpulkan semua pemuda/pemudi yang ada di wilayah teluk cendrawasih , wilayah adat saireri Papua, guna mempersatukan konsep-konsep pemikiran Positif yang dapat membantu kepala daerah di wilayah Saireri Papua untuk membangun masyarakat asli Papua asal Saireri yang berada di kampung-kampung di berbagai aspek kehidupan.
Ia mengharapkan melalui kongres pertama pemuda Saireri ini dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran baru khususnya masalah batas wilayah adat di Papua agar tidak di hancurkan oleh kepentingan politik kekuasan segelintir orang, contohnya wilayah Mamberamo Raya bagian barat dan Nabire bagian pantai yang merupakan 1 kesatuan budaya dan wilayah adat Saireri.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Kepulauan Yapen Alexander Nusy mengakui memang mereka sudah terbagi seperti begitu tapi dari sisi adat, kesamaan budaya, itu sebetulnya bagian dari kita Saireri, Supiori, Biak, Yapen, Waropen sampai ke Mamberamo raya. ‘’Mamberamo bagian pantai, Nabire, Napan, itu sebetulnya dari sisi adat budaya Saireri semua dalam satu kawasan,’’ katanya.
Oleh karena itu, dari sisi kesatuan dan persatuan ia mengajak semua komponen pemuda untuk bahu membahu membangun kembali hubungan itu. ‘’ Untuk membangun persatuan yang ada ini, mereka lihat dari sisi kesamaan adat dan budaya. Kita harapkan juga, mungkin dengan Kongres ini dapat membuat konsep yang menggerakan pemerintah untuk melihat secara jeli lagi bagaimana menyatukan seluruh kawasan ini harus didasarkan kesamaan adat dan budaya,’’papatnya.
‘’Jadi memang secara pemerintahan mereka tidak masuk di kita, walaupun memang dari sisi kesamaan budaya dan adat mereka masuk. Kita harapkan suatu ketika mereka masuk dengan kita.”ujar sekda Yapen Alexander Nusy kepada wartawan usai memberikan sambutan.
Ditambahkanya, pihaknya kadang merasa heran, beberapa daerah masuk ke Tabi, tapi itu kan keputusan pimpinan disana. Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan mereka bisa mengerti bahwa dorang itu bagian dari Saireri. ‘’Jadi itu yang memang kita harapkan, kita harus melihat dari sisi itu.’’imbuhnya.
‘’Hari ini mereka berkumpul demi persatuan kita, dari sisi kesamaan budaya dan adat istiadat mereka tidak melihat dari sisi pembagian pemerintahan atau urusan politik, dan memang kita apresiasi sekali karena ini untuk memajukan suatu daerah itu, kita harus mulai dari hal yang besar ini dulu bagaimana kesamaan budaya dan adat, kesamaan pikiran dan pandangan, Itu baru kita bisa maju,’’ tukasnya.
GIFLI BUENEI TERPILIH
Sementara itu dalam Kongres Pemuda Saireri ke-I tahun 2019 yang dilaksanakan selama satu hari ini terpilih sebagai Ketua Definitif Gifli Buinei,ST dan Nicolas Imbiri,SE sebagai Sekjen Pemuda saireri, Pemilihan ini di Ikuti semua Perwakilan Pemudah yang berada di Empat Kabupaten wilayah Saireri termasuk Perwakilan Pemuda Mamberamo raya bagian barat dan Perwakilan Pemuda Nabire bagian Pantai.