Menghadapi Angin, Bermain Dengan Pola Menyerang

Gol Indah Armanita, Nodai Mimpi Indah Jabar

MEPAGO.CO.MERAUKE– Gol indah yang diciptakan, Uza Armanita Madjar pada menit 75 dengan tendangan keras kaki kanannya dari  luar daerah 19, mengubur mimpi Indah  pasukan Pasundan, Jabar yang dihuni setengah lusin pemain Timnas membawa pulang medali emas PON XX Papua 2021 di Stadion Katapal Merauke, Senin 11 Oktober 2021.

Gol itu pula memastikan pernyataan pelatih tim putri Papua, Priagung Dani Atmojo dan Kapten Tim, Seli Wunungga, ketika menumbangkan Babel 3-0, siap melumat Jabar  di final terwujud dan asa mengawinkan medali emas dengan tim putra terjaga, menghadiahkan sukacita besar bagi warga Papua.

Kepastian itu lewat tangan dingin juru racik Papua, Priagung  mengaku kalau gol indah Uza Armanita sudah diinisiasi dan diinstruksikan sebelum pertandingan berlangsung, pemain harus bisa bersahabat dengan alam, terutama membaca arah angin.

“Saya sudah sampaikan kepada semua pemain, ketika menghadapi angin,  bermain dengan pola  menyerang total. Pada saat angin bersahat dengan kita, tendang bola sekerasnya. Jadi, betul!”

Dikatakan, ketika, Armanita menendang keras bola dibantu  angin kencang, bola semakin laju  membelokan arah bola, susah diantisipasi kiper dan gol. ‘’Gol tadi itu buktinya,” katanya berbau mitos dan sepakat menjawab salah satu awak media ketika peran angin ikut membantu terjadinya gol, usai pengalungan medali emas, di ruangan Press confrence Stadion Katapal Merauke.

Kedua tim sudah bermain terbuka dan silih berganti dengan pola menyerang, sejak wasit, David Sasube dari Sulawesi Utara, dan hakim garis, M.Kurniadi Effendi asal Bali serta Suwanto asal Jatim meniup suling kick of babak pertama.

Jabar mengancam gawang tim putri Papua yang dikawal ketat, Agustina Kwano pada menit 3, berawal dari eksekusi tendangan pojok. Peluang itu digagalkan kiper, Agustina Kwano.

Tim Papua yang ditunjang dukungan pemain kedua belas ( 10,000 lebih penonton) giliran mengancam gawang Jabar melalui tendangan bebas, Emmy Clarce Falentina Awes, beruntung masih bisa diantisipasi kiper Jabar, Diyana Herliana.

Berselang dua menit kemudian, Jabar kembali menggempur barisan pertahanan Papua melalui Siti latifah Nurul Inayah. Sayang, tendangannya masih melambung tinggi di atas mistar gawang Agustina Kwano.

Pertandingan yang disajikan kedua tim dalam irama cepat dan silih berganti menggempur barisan pertahanan,  pada menit 18 Jabar kembali memiliki peluang mencetak gol melalui tendangan bebas pemain bernomor punggung 15, Helsya Maeisyaroh tidak menemui sasaran.

Jabar nyaris mencetak gol pada menit 45, andai saja sepakan Helsya Maeisyaroh dari luar kotak penalti gagal ditangkap kiper tim putri Papua, Agustina Kwano yang tampil gemilang pada babak pertama mampu menggagalkan serangan Jabar. Skor imbang kaca mata menutup babak pertama.

Memasuki babak kedua, juru racik tim Papua, Priagung memasukan dua pemain kunci, Uza Armanita Madjar yang menghempaskan impian Jabar dan Yuliana Ongge menambah daya gedor.

Hasil pergantian itu membuahkan  gol indah, Uza Armanita menit 75 dari luar daerah 19  tidak mampu dijangkau Diyana Herliana, walau sudah berjuang menangkap bola sambil terbang, bola yang ditendang keras Armanita tetap menggetarkan jala gawangnya di sisi kiri tiang gawang mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk tim Papua.

Pada 15 menit sisa, plus satu menit tambahan waktu dari jadwal resmi 2×45 menit, Jabar berusaha mengejar ketertinggalan, sekurang-kurangnya dua kali peluang emas bisa dipetik melalui lemparan bola mati di jantung pertahanan putri Papua.

Namun, upaya Jabar tidak mampu menembus tembok pertahanan belakang yang dikawal ketat Remini Chere Elisabeth Rumbewas, Ruth Marisa Wamblolo, Anggie Selviana Yigibalom dan Debora Pagawak hingga menutup babak kedua kedudukan tidak berubah 1-0.

Pada partai bergengsi perburuan medali emas itu, dua pemain Jabar bernomor punggung 17, Rosdilah Siti Nurrohmah dihadihi kartu kuning wasit David Sasube pada menit 37, akibat menekel keras nomor punggung 12, Marsella Yuliana Awi dan nomor punggung 20, Agnes Sintauli Hutapea, pada menit 51. Sementara, pemain Papua yang mendapat hukuman sama nomor punggung 12. Marsela Yuliana Awi. (humas PPM sub MeraukeDEL/WT/SJ)

Editor : Robin Sinambela

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *