Periodesisasi Latihan Sangat Menentukan Lahirnya Atlet Berprestasi

Papua Paulus L Pesurnay ketika memberikan pemaparan pada acara Bintek pelatih dan asisten pelatih di Hotel Mercure. (FT : Robin Sinambela)

MEPAGO.CO. JAYAPURA- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua mengingatkan para pelatih di 37 cabang olahraga (cabor) yang akan berlaga pada pesta empat tahun di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021, agar memiliki program konkrit untuk dapat membawa atletnya menyumbangkan medali.

Untuk itu, para pelatih dan asistennya juga dituntut memiliki perencanaan periodesasi latihan yang jelas serta terstruktur. Hal itu disampaikan Sekretaris Umum KONI Papua Kenius Kogoya, lewat telewicara di Hotel Mercure, Jumat 10 Juli 2020 pada bimbingan teknis (Bimtek) bagi pelatih dan asisten pelatih cabang olahraga yang masuk dalam program Puslatprov  proyeksi PON XX 2021 Papua. 

Dengan demikian kata Kenius, kemampuan atletnya diharapkan mampu berkembang dan mencapai puncak prestasi saat iven empat tahunan itu dihelat, Oktober 2021 mendatang. “Ya kalau pelatih tidak bisa meraih prestasi bersama atletnya lebih baik stop lagi menjadi pelatih kedepan,” tegas Kenius Kogoya.

Dikatakannya, KONI Papua sudah membuat pemetaan program untuk kesiapan atlet menuju PON XX 2021 mendatang. KONI Papua juga memiliki target untuk menghantarkan kontingen Papua, duduk dalam lima besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 mendatang.

Namun demikian, tanggung jawab itu juga menjadi beban yang mesti dipikul para pelatih, sebagai pihak yang membina dan mengatur atlet untuk meraih juara. 

Sementara, Pemateri Pusatlaprov Papua Paulus L Pesurnay, mengatakan seorang pelatih wajib memiliki motivasi untuk melahirkan seorang atlet berprestasi. 

Sementara untuk bisa mewujudkannya, seorang pelatih wajib menerapkan 10 prinsip latihan. Diantaranya pembebanan yang progresif, pembinaan jangka panjang, pembinaan dengan periodesasi dan hubungan optimal fisik, penapan tehnik kecabangan olahraga, taktik cabang olahraga dan peningkatan intelektual, termasuk di dalamnya pembinaan psikologi terutama kemauan keras. (***)

Editor : Robin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *