Bupati F.X. Mote didampingi Plt. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Bernadus Imbiri saat menyerahkan pembayaran upah sebesar Rp80 juta kepada perwakilan tukang, Jack Munduni. (Ft: Tamrin/mepago.co)
WAROPEN | MEPAGO.CO – Setelah lima tahun tidak difungsikan sejak dibangun pada tahun 2019, akhirnya gedung SD YPK Silo Pulau Nau segera bisa dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar. Gedung sekolah tersebut sebelumnya tidak dapat digunakan karena aksi pemalangan oleh para tukang bangunan yang belum menerima pembayaran upah mereka.
Permasalahan ini kembali mencuat saat kegiatan evaluasi para pendeta yang digelar di Pulau Nau dan dihadiri oleh Wakil Bupati Waropen, Yowel Boari, bersama Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bernadus Imbiri, S.Pd., M.Pd. Dalam kunjungan tersebut, mereka melihat langsung kondisi sekolah yang masih terkunci akibat pemalangan.
Setelah dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, terungkap bahwa akar persoalan adalah belum dibayarkannya sisa upah pembangunan sebesar Rp80 juta kepada para tukang sejak proyek rampung.
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati bersama Pj. Kadis P dan K segera merumuskan solusi. Komitmen penyelesaian akhirnya diwujudkan dalam kunjungan kerja Bupati Waropen, Drs. Fransiskus Xaverius Mote, M.Si ke Pulau Nau. Dalam kunjungan yang juga diikuti Wakil Bupati, Pj. Sekda, dan sejumlah pejabat OPD, dilakukan penyerahan pembayaran sisa upah sebesar Rp80 juta secara simbolis oleh Bupati kepada perwakilan tukang, Jack Mundoni.
“Apa yang kita lakukan hari ini adalah bentuk dari tanggung jawab dan harapan agar semuanya berjalan dalam kebenaran. Mari kita jaga apa yang telah dibangun bersama,” ujar Bupati Mote dalam sambutannya.
Sementara itu, Pj. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Bernadus Imbiri mengajak seluruh masyarakat dan aparat Kampung Pulau Nau untuk menjaga serta merawat fasilitas pendidikan tersebut.
“Saya mohon jangan ada lagi aksi pemalangan. Jika ada persoalan, mari kita selesaikan secara bersama melalui komunikasi dan koordinasi yang baik,” tegas Imbiri.
Dengan tuntasnya permasalahan ini, masyarakat Pulau Nau kini dapat menantikan dibukanya kembali akses pendidikan dasar bagi anak-anak di wilayah tersebut, demi menciptakan masa depan yang lebih baik dan berpendidikan.
Penulis: Tamrin Sinambela
Editor: Tamrin Sinambela