Pembangunan Jalan Tol Jogja Butuh Dukungan Semua Pihak

ILUSTRASI JALAN TOL

MEPAGO.CO.YOGYAKARTA – Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispetaru) D. I. Yogyakarta, Drs. Krido Suprayitno, S.E., M.Si., menyebutkan pembangunan jalan tol merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Untuk itu, Tim Izin Persiapan Lapangan (IPL) akan melakukan sosialisasi minggu ke-2 bulan November ini.

“Kami akan mempersiapkan tim IPL dalam waktu dekat ini agar sosialisasi pembangunan jalan tol segera dilaksanakan,” ungkapnya saat jumpa Pers Persiapan Sosialisasi Jalan Tol Solo Bawen dan Solo Jogja di Media Center Kepatihan, Kamis (24/10).

Dikatakan, sosialisasi pembangunan jalan tol yang akan melintasi tiga kota, yaitu Solo, Yogyakarta dan Bawen akan dimulai awal bulan November ini. Untuk itu, Tim IPL akan melakukan sosialisasi tahap pertama untuk wilayah yang terdampak pembangunan jalan tol Jogja-Solo pada awal bulan November. Wilayah pertama kata dia, dimulai dari daerah Kecamatan Kalasan yang meliputi empat desa. Seperti, Tamanmartani 140 bidang dengan luas 82.325 meter persegi, Selomartani 162 bidang dengan luas 72.123 meter persegi, Tirtomartani 321 bidang dengan luas 219.419 meter persegi dan Purwomartani 639 bidang dengan luas 445.162 meter persegi.

Rencana sosialisasi ini ditanggapi positif oleh Pihak Kecamatan Kalasan, seperti yang disampaikan Sekretaris Kecamatan Kalasan, Ishadi Zayid, S.H. Ia  menilai sosialisasi memberi dampak positif. Hal ini untuk menghindari dan mengurangi aspek sosial kemasyarakatan di wilayah Kalasan.

“Jangan sampai ada satu program pembangunan dari pemerintah, apakah itu pusat maupun provinsi dan kabupaten itu nanti berdampak sosial terhadap kemasyarakatan di wilayah kami. Jadi salah ini satu untuk menghindari atau mengurangi dampak itu, yaitu ada sosialisasi dan komunikasi,” ujarnya Kalasan, Ishadi Zayid, S.H saat ditemui di ruangan kerjanya, Senin (28/10)..

Agenda kegiatan tim IPL terbagi menjadi dua, yaitu sosialisasi dan konsolidasi. Awal bulan Oktober lalu telah dilakukan pra-sosialiasi dengan mengundang sejumlah kepala desa dari kabupaten Sleman yang wilayahnya terkena dampak pembangunan tol untuk berkoordinasi. “Hal ini perlu dilakukan agar pada saat pembangunan jalan tol dimulai, semuanya dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu,” tutur Krido seraya berharap adanya dukungan dari semua pihak untuk ikut menyukseskan pembangunan jalan tol.

Tim persiapan akan diketuai Kantor Wilayah Badan Pertanahan Negara (Kanwil BPN). Sementara, anggotanya berasal dari berbagai instansi pemerintah, termasuk pihak kecamatan dan desa yang dilewati tol ini. “Kami berharap atas dasar nanti kita pendekatan humanis dan persuasif dengan beberapa tokoh serta stakeholder. Kami libatkan tokoh masyarakat di wilayah yang dilewati jalan tol,” kata Krido.

Pembangunan jalan tol akan memberikan dampak dari sektor perekonomian dan pariwisata bagi D.I. Yogyakarta. Hal ini didukung setelah dioperasikannya bandara baru Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulonprogo. “Saya berharap masyarakat ikut memperlancar pembangunan jalan tol yang akan memberikan dampak yang cukup baik bagi Yogyakarta,” harap Krido.

Namun, menurut Ishadi, itu tidak menjadi persoalan selama Masyarakat Kalasan diajak komunikasi sejak awal. Seluruh kegiatan pembangunan tol berada di wilayah pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan memfasilitasi kebutuhan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemen PUPR RI) sebagai tim pelaksana. “Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X menyatakan siap memfasilitasi pembangunan jalan tol yang akan melintasi tiga kota tersebut,” tutup Krido. (*****)

Penulis : Margaretha, JOGJAKARTA

Editor Robin Sinambela

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *