MEPAGO.CO. JAYAPURA- Pemerintah Provinsi Papua menyerahkan 670 paket sembako bantuan sosial untuk warga kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. bantuan distribusikan di 12 lokasi komunitas.
Selain warga, Pemprov Papua juga menyerahkan 1001 paket sembako bantuan stimulan untuk tenaga kerja informal, tenaga kerja bongkar muat (TKBM) dan ojek online (Ojol), Sembako diserahkan secara simbolis oleh Pj. Sekda Papua Dr.M. Ridwan Rumasukun, SE, MM, di Jayapura, Senin 13 April 2020.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua Jeri Agus Yudianto, S.Kom saat dihubungi via telepon selulernya mengatakan bahwa selain menyerahkan bantuan sembako, pihaknya menyerahkan alat pelindung diri (APD) dari Kemenkes RI kepada 3 rumah sakit milik Pemprov Papua serta 5 lima rumah sakit mitra, termasuk APD bantuan pribadi dari Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal.
Sementara target bantuan stimulan bagi IKM, UMK/pedagang kecil dan tenaga informal serta korban PHK diharapkan nantinya tersalurkan kepada sebanyak 16.000 paket. Bantuan ini akan disebar di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Sarmi dan Keerom.
Selain paket sembako, bantuan stimulan juga akan diberikan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) dengan target 13.000 penerima. “Bantuan tidak sampai disitu, nanti ada juga pemberian bantuan stimulan berupa pembagian masker dengan target 25.000 orang penerima. Jadi kita harapkan bantuan stimulan ini bisa tetap menggerakan ekonomi di Papua yang mengalami perlambatan dampak dari COVID-19 imbuhnya,” ujarnya seperti dikutip dari halaman papua. Co. id.
Sekedar diketahui paket sembako bantuan sosial warga terdiri dari, beras medium, gula pasir, minyak goreng, mei instan, ikan kaleng, garam serta kopi.Sementara paket sembako bantuan stimulan terdiri dari, beras, gla minyak goreng, mie instan, tepung dan ikan kaleng. Perbedaan ini disebabkan ketersediaan bahan yang ada di pasar.
Gubernur dan Wakil Gubernur Papua dipastikan kepala dinas Jery, tetap konsisten memfokuskan pengendalian dan pencegahan Covid-19 di Papua secara komprehensif dengan memaksimalkan instrumen yang ada.Hal itu dilakukankan semata-mata untuk melindungi warga yang ada di Papua agar terhindar dari Covid-19 serta ekonomi daerah tetap berjalan dengan baik. (***)
Editor : Robin Sinambela
