SERUI | MEPAGO,CO – Insiden pesawat Trigana yang tergelincir di Bandara Stevanus Rumbewas Kamanaf, Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulauan Yapen, pada Senin pagi, 9 September 2024, mengakibatkan pilot dan kopilot pesawat harus dirujuk ke Rumah Sakit Provita Jayapura.
Direktur RSUD Serui, dr. Johnny B. Abaa, mengonfirmasi hal ini melalui sambungan WhatsApp kepada awak media pada Selasa, 10 September 2024. “Meskipun semua pasien lainnya telah dipulangkan, kedua kru pesawat dirawat intensif di ICU sebelum dirujuk ke RS Provita Jayapura pada Selasa pagi,” tegas dr. Abaa.
Dr. Abaa juga menyebutkan hasil diagnosis bahwa pilot mengalami benturan keras di leher, sementara kopilot mengalami benturan keras di tulang punggung. Karena itu, kedua korban dirujuk untuk mendapatkan perawatan lebih intensif di RS Provita.
Sementara itu, Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dijadwalkan tiba hari ini untuk memulai penyelidikan terkait insiden ini. Fokus utama penyelidikan adalah kotak hitam pesawat, yang dianggap sebagai sumber informasi krusial tentang penyebab insiden.
Kotak hitam, yang mencakup Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR), akan dibawa ke laboratorium KNKT untuk dianalisis. Data dari kotak hitam membantu tim penyelidik memahami dinamika penerbangan dan komunikasi di kokpit sebelum kecelakaan terjadi.
Editor: Tamrin Sinambela