Pj Bupati Yapen Terima Laporan 50 Warga Kampung Woi Tanpa KTP Jelang Pemilu

Pj Bupati Kepulauan Yapen (tengah), didampingi Kapolres, Sekda, dan para pimpinan OPD, dalam kunjungan penting ke Kampung Woi, Distrik Wonawa, Senin 12 Februari 2024. (Ft: ADC Bupati)

SERUI | MEPAGO,CO – Dalam kunjungan terakhirnya sebelum pelaksanaan Pemilu 14 Februari 2024, Penjabat Bupati Kepulauan Yapen, Welliam Manderi, S.IP, M.Si menerima laporan langsung dari warga Kampung Woi terkait masalah administratif yang mengancam hak pilih mereka.

Diketahui, sekitar 50 warga yang memiliki hak suara belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), situasi yang memperumit partisipasi mereka dalam pemungutan suara yang akan berlangsung besok.

Ft: ADC Bupati

Pj Bupati Manderi, yang didampingi oleh beberapa pejabat daerah termasuk Sekretaris Daerah Erny Tania dan Kapolres AKBP. Herzony Saragih, menanggapi masalah ini dengan serius. Kunjungan yang bertujuan untuk memastikan kesiapan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah tersebut, berubah fokus menjadi upaya mendesak penyelesaian masalah registrasi pemilih.

Warga Kampung Woi, yang kebanyakan hidup di daerah terpencil dan menghadapi kendala logistik dalam mengurus dokumen kependudukan, mengungkapkan kekhawatiran mereka bahwa situasi ini akan menghalangi mereka dari menggunakan hak demokrasi. “Kami ingin berpartisipasi dan menggunakan hak kami untuk memilih, tapi tanpa KTP, kami merasa dikesampingkan,” ujar salah satu warga.

Menanggapi hal ini, Pj Bupati Manderi menekankan pentingnya setiap suara dalam demokrasi dan berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah untuk mencari solusi secepat mungkin.

“Kita akan upayakan solusi terbaik agar warga kita yang belum memiliki KTP bisa menggunakan hak pilihnya. Ini prioritas kami, dan saya akan memastikan masalah ini ditangani dengan cepat,” tegas Manderi.

Kunjungan ini menandai keseriusan pemerintah daerah dalam memastikan bahwa setiap warga negara mendapatkan haknya untuk berpartisipasi dalam Pemilu, sekaligus menyoroti tantangan logistik dan administratif yang masih dihadapi di beberapa daerah terpencil di Indonesia.

 

Editor: Tamrin Sinambela

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *