Polres Waropen Gerebek Markas NFRPB Wilayah II Saireri, 36 Simpatisan Diamankan

WAROPEN | MEPAGO.CO — Polres Waropen menggerebek markas organisasi separatis terlarang Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) Wilayah II Saireri yang berlokasi di kediaman Jhon Wenggi, Kampung Saroi Waren, Distrik Warbah, Kabupaten Waropen, pada Senin (29/7/2025) sekitar pukul 13.00 WIT. Dalam operasi ini, aparat berhasil mengamankan 36 simpatisan, termasuk J W yang diketahui mengklaim diri sebagai “Kapolda NFRPB Wilayah II Saireri”.

Penggerebekan dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Waropen, AKP Frits B. Arera, S.Sos, berdasarkan instruksi dari Kapolres Waropen, AKBP Iip Syarif Hidayat, S.H.

Kapolres melalui siaran pers menjelaskan, sekitar pukul 12.30 WIT, Danton Dalmas Aipda Eddy Manimwabra bersama seorang warga, Lusi Bonai, tiba di Waropen dari Serui menggunakan speedboat. Saat melintas di depan rumah Jhon Wenggi, mereka melihat aktivitas mencurigakan: teras rumah ditutupi bendera Partai Demokrat dan terdapat bendera Bintang Kejora terpasang di dinding.

Informasi tersebut segera dilaporkan ke Kasat Tahti Ipda Daniel Ayorbaba, lalu diteruskan ke Kasat Intelkam Ipda Angel R. Hawar. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa kegiatan di lokasi merupakan rapat evaluasi kepolisian dan legislatif NFRPB, yang membahas perubahan undang-undang oleh Kongres AS dan Israel serta persiapan menghadapi KTT Pacific Island Forum (PIF) yang akan digelar September 2025.

Sekitar pukul 13.10 WIT, KBO Intelkam Aiptu Aliud Kamusi tiba di lokasi dan mengklarifikasi langsung kegiatan tersebut dengan Jhon Wenggi. Selanjutnya, Bripka Jhony Arianto Sahalessy dan Bripka Irto Sarungalo dari Unit Intelkam tiba dan memastikan telah terjadi pelanggaran berupa pengibaran simbol separatis.

Aiptu Kamusi kemudian menghubungi Unit Reskrim Polres Waropen untuk pelaksanaan tindakan hukum. Pukul 13.25 WIT, Kabag Ops melaporkan situasi ke Wakapolres Kompol Dr. Jerry Koagouw, S.H., M.H., dan personel tambahan diturunkan.

Pukul 13.35 WIT, tim gabungan yang dipimpin Wakapolres dan Kabag Ops menggerebek lokasi dan mengamankan 36 orang, termasuk Jhon Wenggi. Para pelaku dibawa ke Mapolres Waropen menggunakan truk Dalmas.

Pukul 14.10 WIT, para terduga pelaku diperiksa di ruang rapat Mapolres. Selanjutnya, pukul 15.45 WIT, mereka diamankan di Rutan Polres untuk proses hukum lebih lanjut. Pukul 15.50 WIT, situasi pasca-operasi dilaporkan dalam keadaan aman dan kondusif.

Kapolres mengungkapkan bahwa tiga nama terduga pelaku yang menonjol antara lain: J.W., Y.K., dan S.R., sementara Lusi Bonai turut diperiksa sebagai saksi.

Barang bukti yang diamankan meliputi:

  • 1 amplop bertuliskan “Kepolisian Nasional Papua Barat”
  • 4 lembar Kartu Keluarga atas nama Adolof Mabui
  • 1 sertifikat pelatihan (Latsama)
  • 5 unit ponsel (Nokia, Hamer, Advan)
  • 1 kaos bertuliskan “Weths Papua”
  • Beberapa senjata tajam (sangkur, pisau, parang)
  • 2 kalung taring babi
  • 1 baret biru berlogo NFRPB
  • 1 Alkitab, 1 jam tangan, 1 tempat kapur
  • 2 spidol, 1 baterai, 4 sachet minuman energi Greng Joss
  • ID card “Kapolda NFRPB Wilayah II Saireri”
  • Kartu anggota NFRPB atas nama Adolof Mabui
  • Dokumen delegasi nasional Weths Papua
  • Surat imbauan dari Jakob Rumbiak
  • 10 dokumen rapat evaluasi kepolisian dan legislatif
  • Surat keputusan palsu mengatasnamakan Kapolres Waropen
  • Surat pemberitahuan dari “Kepolisian Nasional Papua Barat”
  • 1 bingkai foto, 1 topi hitam, ±10 tas tenteng

Kapolres juga mengungkapkan bahwa hasil penyelidikan sementara mengindikasikan aktivitas organisasi NFRPB Wilayah II Saireri ditunggangi oleh tim pendukung Paslon 01 (BTM-CK) menjelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua. (Humas Polres Waropen)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *