Pulau Nau Disiapkan Jadi Pusat Wisata Waropen, Bupati F.X. Mote: “Ini Pulau Peradaban Kita

Rombongan Bupati F.X. Mote saat kunjungan kerja di Pulau Nau meninjau lokasi wisata rohani yang menggambarkan kisah kelahiran dan kematian Yesus serta patung Yesus yang megah. Di masa kepemimpinan Mote–Boari, destinasi ini dipastikan akan mendapat perhatian serius. (Ft: Tamrin/mepago.co)

WAROPEN | MEPAGO.CO – Pulau Nau kembali menjadi perhatian dalam kunjungan kerja Bupati Waropen Drs. F.X. Mote, M.Si bersama Wakil Bupati Yowel Boari. Didampingi pejabat teras dan para kepala OPD, rombongan tiba di Pulau Nau dengan semangat untuk melanjutkan pembangunan dan menjadikan pulau ini sebagai ikon wisata utama di Kabupaten Waropen.

Dalam sambutannya, Bupati menegaskan komitmennya untuk menjadikan Pulau Nau sebagai pusat destinasi wisata. “Saya akan hadirkan bahwa Pulau Nau adalah pusat wisata Kabupaten Waropen,” tegas Bupati F.X. Mote. Ia menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata di Pulau Nau akan mulai digelontorkan secara bertahap mulai tahun depan.

Pulau Nau sendiri bukanlah tempat yang asing dalam sejarah pembangunan Waropen. Di masa kepemimpinan Bupati Drs. Ones Ramandey, pulau ini telah dirintis sebagai pusat wisata rohani. Kini, Bupati F.X. Mote menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan tongkat estafet itu, mengembangkan Pulau Nau sebagai pusat wisata terpadu—baik secara alam, budaya, maupun spiritual.

“Mungkin inilah momen saya kembali bertemu masyarakat Pulau Nau. Walau hujan dan badai, ini kunjungan spontan saat bertemu Kepala Kampung. Di hati saya, Pulau Nau sudah ada sejak lama. Pada 5 Februari 2016, saya pernah datang dan beribadah di sini,” kenang Bupati.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung pengembangan Pulau Nau, termasuk Kepala Kampung, Sekretaris, Bamuskam, jemaat, dan jajaran OPD. “Terima kasih atas kerja keras semua pihak. Ini bukan akhir, tapi awal bukti bahwa kami mencintai Pulau ini. Pulau yang telah ditetapkan sebagai pulau peradaban,” ucapnya.

Lebih lanjut, Bupati menyatakan tekadnya untuk membangkitkan kembali jaringan doa di setiap gereja yang ada di Pulau Nau, sebagai bagian dari penguatan spiritualitas masyarakat dan daya tarik wisata rohani.

“Dari sinilah peradaban dimulai. Pulau Nau bukan hanya milik Waropen, tapi akan menjadi kebanggaan semua generasi,” pungkas Bupati dengan penuh haru.

 

Penulis: Tamrin Sinambela

Editor: Tamrin Sinambela

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *