MEPAGO.CO.KEEROM Ketua PGGK, Pdt. Frans Mambrasar, STh, mengatakan ada beberapa hal yang menjadi sorotan pimpinan denominasi gereja melalui Raker II kali ini. Diantaranya perlu ditingkatkannya kemitraan antara gereja dan juga lembaga agama lain dengan pemerintah.
Hal itu disampaikan oleh Ketua PGGK, Pdt. Frans Mambrasar, STh, pada Rapat Kerja II PGGK di Gereja GKI Jemaat Eklesia Kampung Dukwia, Arso 8, pada Selasa 10 November 2020. Disamping itu, kata dia, perlu perhatian terhadap pemberantasan / pelarangan Miras, perhatian kepada masyarakat adat dan juga perhatian terhadap Pilkada pada 09 desember mendatang.
‘’Kami minta pemerintah memberikan perhatian dan peningkatan kemitraan dengan lembaga agama, bukan saja gereja tapi juga islam dan hindu. Untuk kegiatan kali ini diikuti 18 denominasi gereja dan 2 denominasi yang akan menyusul, kita berharap kemitraan ini untuk memperkuat iman warga dan mengokohkan dan mempererat hubungan oikumene gereja dan penatalayanan gereja bagi umat,’’ujarnya.
Khusus Miras, ia pun menyampaikan pesan agar pemerintah memiliki perhatian khusus. ‘’Dua hari lalu, ada kecelakaan karena miras dan dua orang meninggal, dan ini harus jadi perhatian pemerintah dan tokoh adat. Harus kita akui pos adat membuat anak-anak mudah dapat uang dan mudah dapat miras, ini perlu diatur dalam perda bersama pemerintah untuk menlindungi anak asli keerom,’’imbuhnya.
Sementara terkait Pilkada, ia mengingatkan agar seluruh umat beragama dan selruh masyarakat Keerom untuk berpartisipasi dengan menyalurkan hak pilihnya pada tanggal 09 desember mendatang. ‘’Kami menyarankan agar pemilih untuk marilah kita tentukan anak-anak terbaik untuk memimpin negeri ini, jaga hak kesulungan anak negeri sebagai anak adat, juga kita ingatkan jangan ada money politik, kepada KPU dan Bawaslu saya minta untuk benar benar menjaga agara kecurangan jangan banyak terjadi pada Pilkada kali ini,’’tegasnya. (Ist)
Editor : Robin Sinambela