Kasat Lantas Polres Kepulauan Yapen, Iptu Indra Mansi, SH, didampingi Kanit Lantas, memberikan penjelasan terkait penggunaan tali kapal sebagai pengganti polisi tidur di kawasan alun-alun. (ft: Tamrin Sinambela)
SERUI | MEPAGO,CO – Keberadaan tali kapal yang digunakan sebagai polisi tidur di kawasan alun-alun dan sekitar Polsek Yapen Selatan sempat menuai kritik dari masyarakat. Namun, langkah ini dijelaskan oleh Kasat Lantas Polres Kepulauan Yapen, Iptu Indra Mansi, SH, sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan dan ketertiban lalu lintas di kawasan tersebut.
Menurut Iptu Indra Mansi, kawasan alun-alun merupakan pusat aktivitas masyarakat sekaligus jantung kota, dengan volume lalu lintas yang cukup tinggi. Oleh karena itu, langkah tersebut diambil untuk menekan laju kendaraan yang kerap melaju dengan kecepatan tinggi di area yang ramai.
“Kita bentangkan tali kapal sebagai pengganti polisi tidur, dengan ketinggian tidak lebih dari 15 cm. Langkah ini bertujuan untuk menekan kecepatan kendaraan guna mencegah kecelakaan dan menjaga kenyamanan masyarakat,” jelasnya kepada media online mepago.co.
Kasat Lantas juga menegaskan bahwa tali kapal yang digunakan bersifat elastis dan aman. Namun, pihaknya tetap mendengarkan masukan dari masyarakat untuk melakukan penyesuaian bila diperlukan agar lebih efektif tanpa mengganggu pengguna jalan.
“Tali kapal yang digunakan sudah kami pastikan lebih elastis untuk meminimalkan dampak pada kendaraan. Kami berharap para pengendara dapat lebih berhati-hati dan menyesuaikan kecepatan saat melintas di kawasan ini,” tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa keberadaan polisi tidur ini sangat penting mengingat alun-alun merupakan pusat kegiatan masyarakat. Dengan adanya tali kapal ini, diharapkan pengendara dapat lebih disiplin sehingga potensi kecelakaan dapat diminimalkan.
Masyarakat diminta untuk mendukung langkah ini demi kenyamanan bersama, sambil pihak kepolisian terus mengevaluasi efektivitasnya. “Kami terbuka terhadap kritik dan saran dari masyarakat. Yang utama adalah keselamatan bersama, baik bagi pengendara maupun pejalan kaki,” tutup Iptu Indra Mansi.
Langkah ini menjadi salah satu inovasi sementara untuk mengatasi permasalahan lalu lintas di Kepulauan Yapen, dengan harapan dapat menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih aman dan nyaman.
Editor: Tamrin Sinambela