Papua

Tim Kerja Pemekaran Teluk Cenderawasih Bergerak Cepat

MEPAGO.CO. SERUI-Kajian akademik prepare dalam rangka mempersiapkan dan mengusulkan wilayah Saireri atau Teluk Cenderawasih  menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) sebagai Provinsi baru di bagian Utara sebelah Provinsi Papua tramping seratus persen dikerjakan oleh tim akademik  Dosen Universitas Cenderawasih (UNCEN).

Hal itu disampaikan Waket tim akademik Dr. Fredy Sokoy, S.Sos, M.Sos kepada Mepago.co usai pertemuan dengan para tim kerja Pemekaran Teluk Cenderawasih di ruang meeting Hotel Horizion, Rabu (23/10) malam. “Keputusan akademiknya sudah final. Dalam waktu dekat sekitar awal bulan November kami (tim akademik, red) siap persentasikan kepada seluruh Kepala Daerah di wilayah Saireri dan tim kerjanya,” ungkapnya.

Selanjutnya, kata Fredy, hasil tim kerja pemekaran dan tim akademik akan diserahkan kepada Gubernur Papua dan Pemerintah Pusat. Akademi prepare tegas Fredy salah satu syarat dalam penyusunan atau pembentukan DOB. “Kami sudah finalkan, saat persentasi kami akan serahkan putusan tentang kajian prepare kepada tim kerja pemekaran Saireri,” katanya lagi.

Disinggung seperti apa butir kajian akademiknya, Fredy menjelaskan kajian akademiknya yang sudah final adalah luas wilayah untuk pembentukan daerah otonomi baru. Luas wilayah Teluk Cenderawasih atau wilayah Saireri menuju DOB sudah mrmenuhi syarat, saat ini memiliki 4 sampai 5 kabupaten yaitu Kabupaten Biak, Kabupaten Supriori, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Waropen dan Kabupaten Mamberamo Raya.  Luas wilayahnya cukup besar dan penambahan wilayah seperti di Kepulauan Yapen, Kabupaten Biak dan Kabupaten Waropen yang sudah lama diperjuangkan memungkinkan untuk bertambah. Tentang jumlah penduduknya, sudah memenuhi syarat. Sedangkan penempatan Ibukota Provinsinya sudah disepakati atau diputuskan di Biak dan infrastrukturnya sudah memenuhi syarat. 

Beberapa kajian akademik lainnya, kata Fredy bahwa wilayah Saireri tepatnya kabupaten Biak adalah kawasan strategis Nasional. “Biak merupakan salah satu pusat TNI. Karena itu dalam kajian kawasan strategis nasional kami masukkan di samping berbagai kajian lainnya,” ungkapnya lagi. (*****)

Editor :Jery Sinambela

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *