Tonny Tesar (tengah) saat pembukaan kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di STT Levinus Rumaseb Sentani, Kabupaten Jayapura. (Ft: TIM)
SENTANI | MEPAGO.CO — Anggota MPR RI, Tonny Tesar, S.Sos., melanjutkan kegiatan sosialisasi kebangsaan bersama mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi (STT) Levinus Rumaseb Sentani dan masyarakat di Kampung Bambar, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (22/10/2025). Kegiatan ini digelar setelah pelaksanaan Implementasi Penguatan Pelayanan Publik dan Hak Asasi Manusia (P5HAM) di tempat yang sama.
Dalam kesempatan tersebut, Tonny Tesar menegaskan pentingnya Menjaga Keutuhan Bangsa melalui Pengamalan Empat Pilar Kebangsaan. Ia menyampaikan bahwa pemahaman dan pengamalan nilai-nilai kebangsaan menjadi fondasi utama untuk memperkuat persatuan, solidaritas, dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Empat Pilar Kebangsaan bukan hanya slogan, tetapi pedoman hidup yang harus dihayati dan diterapkan dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ujar Tonny Tesar di hadapan mahasiswa dan masyarakat yang hadir.
Tonny menjelaskan, Empat Pilar Kebangsaan terdiri dari:
- Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, menjadi sumber nilai dan moral bangsa Indonesia.
- Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara, mengatur tatanan dan sistem penyelenggaraan pemerintahan.
- Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan pemersatu bangsa yang menegaskan keberagaman suku, budaya, dan agama sebagai kekayaan yang harus dijaga persatuannya.
- Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk final negara yang menjamin kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia.
Menurut Tonny, pemahaman empat pilar ini sangat penting, terutama bagi generasi muda dan masyarakat Papua, agar tidak mudah terpengaruh oleh ideologi yang dapat memecah belah bangsa.
“Di tengah tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi, kita harus tetap berpegang pada nilai-nilai kebangsaan agar bangsa Indonesia tidak kehilangan arah dan jati diri,” tegasnya.
Pemerintah bersama lembaga pendidikan, lanjutnya, terus mendorong sosialisasi empat pilar agar nilai-nilai tersebut benar-benar diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, solidaritas sosial dapat terjaga, perbedaan dapat dihormati, dan semangat nasionalisme semakin kokoh.
Kegiatan sosialisasi ini berlangsung hangat dan interaktif, ditandai dengan antusiasme mahasiswa dan masyarakat yang aktif berdiskusi mengenai penerapan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan nyata.
Penulis: TIM
Editor: Tamrin Sinambela
