Waropen Bergerak Hentikan Kekerasan terhadap Perempuan

Selviana Imbiri, SLM, MPH. Ft: Tamrin/mepago.co

WAROPEN | MEPAGO.CO – Upaya memperkuat kesadaran publik mengenai kekerasan terhadap perempuan kembali ditegaskan melalui Seminar Publik “Berani Bicara, Berani Menjaga: Pemuda Waropen Bersatu Hentikan Kekerasan terhadap Perempuan”, yang digelar pada Rabu, 10 Desember 2025, bertempat di Aula Kantor Klasis GKI Waropen, pukul 09.00–17.00 WIT. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas P3AKB Waropen, Selviana Imbiri, SKM, MPH, dalam laporan kegiatan.

Selviana menjelaskan bahwa seminar ini merupakan bagian dari rangkaian Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) dan menjadi ruang dialog bagi pemuda, aktivis, pemerintah, serta masyarakat untuk memperkuat aksi nyata dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas P3AKB Kabupaten Waropen bekerja sama dengan Forum Pelajar Pemuda Masirey Waropen (FPPMM). Sejumlah narasumber turut memberikan materi, di antaranya:

  • Yennike Dippan, S.Sos — Ketua DPRK Waropen
  • Selvina Y. Imbiri, SKM, MPH — Kepala Dinas P3AKB Waropen
  • Jake Meril Ibo — Narasumber perubahan budaya dan reorientasi cara berpikir
  • Perwakilan pemuda dan peserta lintas organisasi

Peserta seminar berasal dari berbagai unsur, yaitu Forum Anak Daerah (FAD) sebanyak 41 orang, kelompok PIR, organisasi kepemudaan, lembaga pemerintah, aktivis perempuan, mahasiswa, masyarakat umum, serta media.

Selviana menambahkan bahwa pelaksanaan seminar bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia Internasional, yang sekaligus menjadi penutup rangkaian 16 HAKTP tahun 2025. Tema seminar menyoroti masih maraknya kekerasan fisik, seksual, emosional, maupun kekerasan berbasis struktur sosial yang dialami perempuan dan anak, baik di Indonesia maupun di dunia.

Melalui kegiatan ini, panitia dan peserta menegaskan sejumlah tujuan utama, yaitu:

  • meningkatkan pengetahuan dan cara pandang peserta terkait kekerasan dan kesetaraan gender;
  • mendorong perempuan muda Waropen untuk tampil sebagai pemimpin;
  • memperkuat jejaring lembaga pemerhati perempuan;
  • membangun budaya kesetaraan dan menciptakan ruang aman di komunitas.

Seminar berlangsung melalui paparan materi, diskusi interaktif, penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL), serta pembacaan Deklarasi Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Materi yang dipaparkan meliputi kepemimpinan perempuan, edukasi gender, perubahan budaya, normalisasi kekerasan, hingga peran pemuda dalam menciptakan ruang aman.

 

Penulis: Tamrin Sinambela

Editor: Tamrin Sinambela

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *