Bupati Bersama Keluarga Jalani Karantina Mandiri

Papua, Teluk Saireri324 Dilihat

MEPAGO.CO, Serui – Setelah 7 hari Bupati Yapen Tonny Tesar, S.Sos bersama keluarga menjalani protokoler kesehatan yaitu Karantina Mandiri di rumah jabatannya, Sabtu (27/06/20) Bupati bersama keluarga menjalani pemeriksaan test Rapid dari Klaster kesehatan yaitu tim medis Rumah Sakit Umum Daerah. Melalui pemeriksaan Rapid, hasilnya adalah negatif.

Bupati Yapen Tonny Tesar, S.Sos usai menerima hasil test Rapid yaitu Negatif kepada wartawan mengatakan bahwa ia dan Keluarga sebelum pulang ke Serui, protokoler kesehatan di Jakarta sudah dijalaninya yaitu pemeriksaan test SWAB, hasilnya adalah negatif. Setelah, itu ia bersama keluarga meninggalkan Jakarta setelah 3 bulan lebih tertahan akibat pembatasan moda penerbangan ke Papua. Minggu (21/06/20), Bupati bersama kelurga, menggunakan Pesawat Perdana Garuda Indonesia menuju Biak setelah dibuka penerbangan ke Papua dan tiba di Biak tanggal 22 Juni 2020. “Seluruh protokoler kesehatan di Jakarta saya bersama keluarga jalani,” katanya.
Lebih jauh Bupati mengemukakan setelah 1 hari di Kota Karang yaitu Kota Biak, Selasa tanggal 23 Juni 2020, menuju Yapen menggunakan Speedbot dan sandar di pantai Tindaret, dan dijemput Wabup Sanadi, Sekda Nussy dan para Kepala OPD.

Sebagai orang dari luar, kata Bupati, protokoler kesehatan tetap ia bersama keluarga, harus ia jalani kembali di Serui. “7 hari setelah Karantina Mandiri, sesuai protap kesehatan ODL baru bisa menjalani test Rapid. Saya bersama keluarga mengikuti Rapid, hasilnya negatif,” akunya, seraya menambahkan 7 hari kemudian ia bersama keluarga harus menjalani Rapid kedua. Ketika hasil test Rapid kedua nanti adalah Negatif maka saya bersama keluarga sebagai pelaku perjalanan dari luar, terbebas dari Virus Corona. “Meskipun saya sebagai Bupati, seluruh protokoler kesehatan tetap harus kami jalani. Puji Tuhan, Karantina Mandiri dan test Rapid yang kami jalani hasilnya negatif,” ungkapnya, seraya menambahkan bahwa orang yang masuk ke Serui harus yang sehat. Sehingga warga sebagai pelaku perjalanan dari luar, jangan membawa virus ke Yapen karena seluruh masyarakat Yapen menginginkan sehat. “Yapen terbuka menerima warga dari luar, tetapi jangan membawa virus. Karena itu, siapapun warga dari luar, ingin masuk ke Yapen, hendaklah patuh kepada protokoler kesehatan yang ada, mulai dari tempat keberangkatan dan tiba di Yapen Protap kesehatan tetap dijalani secara teratur dan baik,” imbuhnya.

Silahkan orang dari luar masuk ke Yapen, tetapi jangan membawa virus, karena masyarakat di Yapen ingin selalu sehat. Pembatasan terhadap orang dari luar, kata Bupati, ada aturan mainnya. Kapal perintis 70 persen jumlah penumpang, kapal putih 200 orang sedangkan pesawat Tribuana 70 persen.

 

Editor : Jerry.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *