Bupati Puncak Berharap Pangdam dan Kapolda Papua Lakukan Pendekatan Persuasif dengan KSB

Bupati Puncak, Willem Wandik meminta kepada Pangdam XVII/Cenderawasih dan Kapolda Papua serta seluruh Stak holder agar mencoba melakukan pendekatan persuasif kepada kelompok yang berseberangan dengan Pemerintah, yang selama ini disebut sebagai Kelompok Sipil Bersenjata (KSB).

“Saya berharap kepada Panglima dan Kapolda agar melakukan pendekatan kepada kelompok yang berseberangan dengan Pemerintah. Ini penting di lakukan, tidak dengan senjata karena senjata tidak akan menyelelsaikan permasalahan akan tetapi justru masyarakat terus menjadi korban,” kata Bupati Willem kepada sejumlah wartawan di Jayapura, pada Rabu (18/9/19).

Bupati Willem menegaskan bahwa, langkah persuasif yang dilakukan akan menjadi solusi tepat untuk menjawab keinginan kelompok yang tidak sepaham dengan kita di pemerintah.

“Ada berbagai macam cara yang harus dilakukan, mereka bisa saja menyerahkan diri berserta senjatanya kepada pemerintah. Mereka bisa menyatakan capek  sehingga lebih baik menyerahkan diri dan hidup aman. Langkah ini harus coba kita lakukan,” ujar Bupati Willem berharap.

Menurutnya, pasca penembakan yang terjadi di kabupaten Puncak, penyelenggara pemerintah dan masyarakat saat ini tidak tenang akan menghadapi situasi yang tidak kondusif.

“Pemerintah daearah hingga saat ini masih merasa duka atas peristiwa kontak senjata antar TNI-Polri dan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) atau OPM. Penembakan ini masyarakat sipil yang jadi korban di Kampung Onelki distrik Ilagga Utara dan Distrik Mabuggi,” terangnya.

Berdasarkan pantauan yang dilakukan di lapangan beberapa waktu lalu, lanjut Bupati Willem, aparat gabungan terus melakukan penyisiran secara terus menerus karena mengetahui pergerakan kelompok separatis bersenjata  yang kerap bergerilia di Pegunungan Tengah, salah satunya di kabupaten Puncak,” katanya.

Dari peta pergerakan yang dimiliki oleh tim gabungan TNI-Polri langsung melakukan pendekatan dengan masyarakat se tempat sekaligus melakukan penyisiran untuk mencari kelompok KSB.

Pasalnya, kelompok KSB yang beroperasi di Gome sedang turun ke daerah Distrik Mabuggi, tepatnya Kampung Onelki. “Mereka ada di situ lalu tim TNI-POLRI melakukan penyisiran lagi ke sana dan ketebetulan mereka ada di sana, sehingga terjadilah kontak tembak,” jelas Bupati Willem.

Pasca kontak senjata tersebut akhirnya masyarakat yang menjadi korban. “Dari data yang diperoleh 3 orang meninggal dunia, 4 orang mengalami luka tembak dan kini dirawat di RSUD Mimika,” ujarnya.

Sumber: https://www.69newspapua.com/pemerintahan/bupati-puncak-berharap-pangdam-dan-kapolda-papua-lakukan-pendekatan-persuasif-dengan-ksb/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *