Bupati Yapen Ajak Petani Merawat Tanaman Kopi

ekonomi267 Dilihat

MEPAGO.CO.SERUI- Kopi Ambaidiru asal Kabupaten Kepulauan Yapen sudah terkenal lama di Tanah Papua, bahkan beberapa tahun yang lalu Kopi Robusta Ambaidiru pernah di pamerkan dalam suatu acara di Provinsi Papua dan Jakarta hingga mengharumkan nama Yapen lewat petani kopi.

Untuk menggairahkan semangat kerja para petani kopi di wilayah pengunungan 5 Kampung, Bupati Yapen Tonny Tesar, S.Sos terus bekerja dengan melakukan pembangunan ke wilayah pengunungan. Hal ini dibuktikan Bupati yakni membangun kawasan pengunungan yang begitu indah, sejuk dan segar. Konon lagi, kunjungan kerja orang nomor satu di Yapen tidak bisa lagi di hitung dengan jari ke Pengunungan persiapan Distrik Muman.

Dalam pelbagai pertemuannya dengan kelompok petani kopi, Bupati Tonny selalu mengajak dan menghimbau petani agar merawat dan mengembangkan perkebunan kopi. “Potensi kopi di kawasan pengunungan Muman sangat besar dan menjadi andalan kemajuan ekonomi masyarakat,” katanya kepada wartawan disela-sela kunjungan kerja saat meninjau kopi.

Kawasan kopi sangat luas dan menjanjikan, karena itu, pemerintah terus mendorong pembangunan jalan produksi harus sampai ke perkebunan kopi. “Ratusan hektar tanaman kopi dan sudah produksi sekian lama, tetapi jalan produksi nenjadi keluhan para petani. Karena itu, beberapa tahun pemerintah membangun jalan produksi menjawab keluhan dan keinginan petani,” ungkapnya.

JALAN PRODUKSI

Kepala Kampung Numaman, Yermias mengakui adanya jalan produksi yang dibangun pemerintah kabupaten kepulauan Yapen sudah mengurangi beban dan biaya warga khususnya petani kopi. “Sebelum ada jalan produksi, tetesan keringat bercucuran menuju lokasi begitu juga saat membawa hasilnya. Puluhan tahun kepedihan itu kami rasakan dan harus dilalui. Kini, jalan produksi yang sudah dibangun dan sedang dibangun sangat membantu dan meringankan penderitaan kami,” katanya.

Masa kepemimpinan Bupati Tonny Tesar dan Wabup Frans Sanadi, diakuinya, pembangunan di pengunungan Muman sudah dirasakan dan dinikmati. “Kampung Ambaidiru adalah Kampung Tua dan Kampung pertama di wilayah pengunungan. Mendengar Kampung Ambaidiru, orang berpikiran Kampung terisolir karena akses jalan rawan. Kini Kampung Ambaidiru hingga mekar menjadi 5 Kampung, tidak daerah terisolir lagi, seiring jalan sudah tembus dan sebagian jalan beraspal. Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Pemerintah,” tandasnya.

Editor. Jerry Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *