Kontrak Bangunan 2 Unit Bandara di Yapen Habis, Bangunan Belum Selesai

Papua433 Dilihat

MEPAGO.CO.SERUI- Kontrak pembangunan 2 unit gedung di Bandar Udara Stevanus Rumbewas Distrik Kosiwo Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua sudah berakhir bulan Oktober lalu. Tapi sayang, asa pemerintah dan masyarakat untuk melihat gedung baru berdiri megah di pintu masuk Bandara selesai tepat waktu tidak kesampaian. Pasalnya, fisik kegiatannya belum rampung sementara kontrak pekerjaannya sudah keburu habis.

Lantas, mengapa kontrak sudah habis sedangkan fisik pembangunan belum rampung. Beragam isu yang berkembang dan menjadi pertanyaan masyarakat, tidak ada musibah yang menghambat pelaksanaan pembangunan, tapi kok pihak kontraktornya tidak bisa menyelesaikan tepat waktu. Isu beredar lagi, warga bigung pekerjaan datangnya dari mana, anggarannya berapa, nomor kontraknya berapa dan siapa pelaksana kontraktornya.

“Biasanya papan kegiatan pekerjaan pembangunan selalu dipampang didepan kawasan bangunan. Tapi, kita bigung pekerjaan ini datangnya dari mana. Habis papan kegiatannya tidak dipampang di depan pintu masuk bangunan,” ungkap salah seorang warga yang tidak mau namanya dimuat.

Ia mengakui bahwa adanya pembangunan kalau dilihat sekilas cukup besar bahkan kalau sudah selesai akan megah menambah indahnya Bandar Udara Stevanus Rumbewas. Oleh karena itu, ia meminta tim pemeriksa, supaya mengaudit 2 unit bangunan Bandara yang sedang berjalan. Bahkan pembangunan yang lama, supaya diperiksa tim audit dengan betul dan benar.

“Warga berterima kasih, pemerintah terus memperhatikan pembangunan di Bandara Stevanus Rumbewas. Tetapi pemeriksaan oleh tim audit, harusnya efektif berjalan,” tandasnya lagi.

Saat dikonfirmasi dengan pihak Bandara terkait bangunan 2 unit yang sementara dikerjakan, Kabandara Fraun Hisage mengatakan bahwa kontrak bangunan yang sementara dikerjakan sudah habis. Untuk menyelesaikan fisiknya, pihaknya sudah memperpanjang kontrak selama 45 hari. “Perpanjangan kontrak baru berakhir sampai 12 Desember,” katanya seraya menambahkan bahwa total pagu anggarannya 2 unit bangunan, ia sendiri  tidak mengetahui, dan PPTK yang tahu tentang kegiatan.

Ditanya fisik bangunan yang sudah ada, Hisage mengatakan baru sekitar 70 persen. Kendala fisik pembangunan gedung, bukan faktor cuaca di lokasi, tetapi Hisage menambahkan bahwa kendalanya adalah bahan-bahannya yang semuanya didatangkan dari luar Serui. (*****)

Editor: Jerry Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *