Dewan Adat Papua Tegaskan Mubes Ke-IV Waropen Momentum Perkuat Kepemimpinan dan Perjuangan Hak Masyarakat Adat

Momen Wasekjen Dewan Adat Papua mengalungkan tanda peserta pada pembukaan Mubes Ke-IV Masyarakat Adat Waropen. (Ft: Tamrin/mepago.co)

WAROPEN | MEPAGO.CO – Musyawarah Besar (Mubes) Ke-IV Masyarakat Adat Waropen di Lapangan Elias Papryndei, Rabu (26/11/2025), menjadi panggung strategis bagi penguatan identitas, lembaga, dan kepemimpinan adat. Dewan Adat Papua menegaskan bahwa forum adat tertinggi ini merupakan kelanjutan dari perjalanan panjang konsolidasi selama lebih dari dua dekade untuk memperkuat struktur, legitimasi, dan perjuangan hak-hak dasar masyarakat adat Papua.

Pembukaan Mubes Ke-IV diwarnai sambutan penuh makna dari Wasekjen Dewan Adat Papua, Yohanes Ronsumbre, S.Sos, yang menekankan bahwa proses membangun struktur kepemimpinan adat Papua bukanlah perjalanan singkat.

“Sudah 23 tahun sejak Kongres Rakyat Papua tahun 2000 mandat perjuangan adat ditetapkan untuk memperkuat struktur dan kelembagaan adat,” ujarnya di hadapan seluruh peserta Mubes.

Ia menjelaskan bahwa melalui Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua pertama pada 26–28 Februari 2002, penataan tujuh wilayah adat Papua disepakati sebagai dasar legitimasi kepemimpinan adat. Sejak saat itu, konsolidasi kelembagaan terus dilakukan di berbagai wilayah untuk membangun lembaga adat yang kuat, sah, representatif, dan mampu memperjuangkan hak-hak dasar masyarakat adat di tingkat lokal, regional, hingga nasional.

Sebelum melanjutkan sambutan, Ronsumbre menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Dewan Adat Papua karena agenda mendesak yang tidak dapat ditinggalkan. Ia membawa salam hormat dan dukungan penuh dari pimpinan pusat bagi pelaksanaan Mubes Ke-IV Masyarakat Adat Waropen.

Dengan penuh penghargaan, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat adat Waropen, para kepala suku, para sera lima suku besar, serta seluruh suku adat lainnya yang hadir dan terlibat dalam forum tersebut.

“Dukungan dan kehadiran kita di sini merupakan kehormatan besar bagi Dewan Adat Papua,” ucapnya.

Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Bupati Waropen F.X Mote, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, pimpinan DPRK, unsur keamanan, dan panitia pelaksana yang telah memberikan perhatian serta dukungan penuh sejak tahap persiapan hingga terselenggaranya pembukaan Mubes.

Lebih lanjut, Ronsumbre menegaskan bahwa perjalanan panjang konsolidasi adat memiliki tujuan mulia, yaitu:

  • Revitalisasi sistem sosial budaya Papua
  • Penguatan kepemimpinan adat sebagai pilar identitas
  • Penjagaan tanah ulayat dan stabilitas sosial
  • Fondasi pembinaan generasi Papua hari ini dan masa depan

“Mubes Ke-IV ini harus menjadi momentum untuk memperkuat persatuan, menegaskan struktur kepemimpinan adat, dan menyatukan langkah dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat adat Waropen dan Papua sesuai amanah leluhur,” tegasnya.

Menutup sambutannya, ia mengajak seluruh peserta untuk menjaga suasana kondusif, mengedepankan kebijaksanaan, serta menempatkan kepentingan masyarakat adat di atas segalanya.

“Mari kita bermusyawarah dengan hati jernih, pikiran terbuka, dan rasa tanggung jawab demi masa depan masyarakat adat Waropen dan Papua. Semoga Tuhan, leluhur, dan alam Papua menyertai kita semua. Papua adalah kekuatan kita.”

 

Penulis: Tamrin Sinambela

Editor: Tamrin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *