ARENA PON XX,Utama

Empat Pejudo Papua Nomor Nage No Kata dan Ju No Kata Sumbang Emas

MEPAGO.CO.TIMIKA – Empat medali emas berhasil diraih atlet Papua dari Cabor Judo nomor nage no kata dan ju no kata pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021. Laga final di hari keempat ini berlangsung di Venue Cabor Judo Graha Eme Neme Yauware, Sabtu 2 Oktober 2021.

Nomor seni ‘nage no kata’ ini dibawakan oleh putra dan ‘ju no kata’ dibawakan oleh putri. Peraih medali emas nomor seni nage no kata oleh judoka Brigda Wairifer Bukwab sebagai ‘tori’ dan judoka Brigda Yewi Agus Sujad Minto sebagai ‘uke’.

 

Lalu untuk nomor ju no kata diperankan oleh judoka Devita Lince Marisen Obinaru sebagai ‘tori’ dan judoka Feronika Melanesya Rumbewas sebagai ‘uke’.

Kemenangan pasangan putra dan putri Papua ini diraih dengan point tertinggi mengalahkan tiga peserta dari provinsi lainnya yang masuk dalam babak final.

Untuk nomor nage no kata pada babak final ditempati Papua pada urutan pertama dengan skor 417, urutan kedua Jawa Timur (JTM) 395,5, dan ketiga DKI Jakarta 388,5.

Nomor ju no kata Papua masih unggul dengan urutan pertama mengumpilkan skor 408,5, menyusul Jawa Tengah (JTG) 402, dan urutan ketiga Jawa Timur (JTM) dengan perolehan skor 395,5.

Selanjutnya pada pertandingan nomor nage no kata pada babak final sempat terjadi skor yang sama antara peserta Judoka DKI Jakarta dengan Judoka JBR yaitu 384,5, sehingga diadakan pertandingan ulang antara kedua peserta untuk mencari nilai tertinggi.

Dalam laga ulang ini akhirnya dewi fortuna berpihak pada   DKI Jakarta dengan meraih skor 388,5 jauh lebih tinggi dari JBR yang hanya mengumpulkan 387.Dengan demikian, DKI berhak menyabet perunggu.

Pada nomor nage no kata  ada tujuh pasang judoka yang turun bertanding, dari Provinsi  Papua, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Papua Barat.

Namun berhasil lolos babak final hanya Papua, Jawa Timur, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Kemudian di nomor ju no kata ada  enam pasang judoka, dari Provinsi Papua, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.

Lolos babak final Provinsi Papua, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Wartuaraja D Pardamean selaku wasit menjelaskan, penilain nomor nage no kata dan ju no kata berdasarkan kesalahannya dalam setiap gerakan.

“Jadi di setiap gerakan, di setiap teknik biasa ada kesalahan kecil dan sedang, teknik yang salah atau lupa teknik nah itu ada potongannya,” jelasnya.

Terjadi kesalahan kecil satu, bisa dua kali wasit contek, kesalahan sedang satu nilainya tiga, kesalahan besar nilainya lima, kalau lupa teknik nilainya nol.

“Nah kalo dia nol, nilai ujungnya nanti kecil. Cara penilaiannya kita punya lima juri kata, semuanya kasih penilaian lalu diakumulasi yang paling rendah dihapus, yang paling tinggi dihapus diambil yang tiga tengah-tengah, nah yang tiga inilah yang digabung dijadiin nilai,” tuturnya.  (Humasppm/Yunita Simon/Antonius Juma)

Editor : Robin Sinambela

 

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *