MEPAGO.CO.BALIGE– Piala Bapati Open Internasional Lake Toba 2019 berlangsung dilapangn Gateball kantor Bupati Tobasa, hari Minggu- Senin (3-4/11). Piala Bupati diikuti 144 tim diantaranya beregu 48 tim, double 96 tim. Untuk Open Internasional Lake Toba 2019 Papua menurunkan beregu 3 tim dan double 2 tim.
Banyaknya tim yang turun membuat panitia mengubah sistem pertandingan, dimana kebiasaan yang terjadi, tim yang maju ke babak berikutnya hanya juara pool. Kejuaraan ini menerapkan sitem kompetisi penuh. Semua tim bertemu dalam satu pool bertemu untuk mencari juara POOL. “Jadi kalau kita mau masuk ke babak selanjutnya. Apapun alasanya kita harus menangkan semua pertandingan di satu pool. Artinya untuk zona aman dan tidak tergantung dengn klub lain di satu pool setiap pertandingan kita harus menang,” kata menajer Gateball Papua Saudara Hutabalian didampingi pelatih Andi Suardi dan asisten Samsul Bahri saat berbincang-bincang dengan media online Mepago di Hotel Nabasa Balige, kemarin.
Untuk itu, ujar Saudara Hutabalian usai pertandingan final kejuaraan PRA PON dan Kejurnas 2019, dirinya telah mengintruksikan kepada semua pemain yang akan turun di kejuaraan Bupati Balige agar bermain dengn tenang dan tidak buru-buru memukul bola .
“Soal strategi, saya lihat selama Pra PON dan Kejurnas 2019 tidak berbeda antara satu tim dengan tim yang lain. Cuma saya amatai dan perhatikan. Pemain Gateball Papua seperti buru-buru saat memukul bola. Coba sebelum memukul bola, tarik napas dalam-dalam dan tetap tenang sehinga bola yang dipukul tetap menuju sasaran,”pesan saudara seraya memberi contoh tim-tim lain seperti pemain Double putra Sulut dan Bali bermain sangat tenang.
Pool G : Red Garuda, Jayakarta DKI, Cruzer C dan PJN II Sorong A.
Pool J : Pergatsi Taput, Macan Putih Asia, Cruzer B dan Predator.
Pool H : Honay Pattimura, H2 Exca B. Cruzer A Papua,
Pool P : P1 Exca-D,The Virgin dan Cruzer B- Papua (*****)
Editor : Robin Sinambela