Ketua DPRD Sayangkan Pengrusakan Monumen Kasih Arui Sai

MEPAGO,CO. YAPEN – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Yapen, Yohanes G Raubaba, S.Sos menyangkan pengrusakan Monumen Kasih yang telah dibangun oleh pemerintah Daerah. Hal ini disampaikan YGR ketika melihat Kondisi Monumen Kasih pada Sabtu, 19/11/2022. Nampak dibawa patung Kristus, sejumlah marmer yang telah dipasang berusaha di bobol orang-orang yang tak bertanggung jawab.

Ketua DPRD Yapen Yohanis G Raubaba

Yohanes menyayangkan dengan rasa kecewa dan sedih, karena mokas ini dibangun dengan biaya yang cukup mahal namun terlihat ada tangan tangan jahil yang membobol marmer dinding yang tak bertanggung jawab. Hal ini disayangkan dan ini adalah contoh yang tidak baik bagi masyarakat kabupaten kepulauan Yapen, karena walaupun dibangun dengan biaya yang mahal untuk sesuatu di kabupaten ini, tetapi karakter, tingkah laku perbuatan dari orang tak bertanggung jawab ini menyusahkan dan membuat apa yang telah dibangun Oleh pemerintah daerah hanya untuk merusak.

Yohanes menyebutkan bahwa tugu ini
dibangun oleh pemerintah kepulauan Yapen yang menandakan bahwa Serui adalah kota pendidikan Selain itu Penginjil I.S Kijne perna tinggal disini, membangun Sekolah Injil, bahkan Serui dikatakan sebagai kota Injil. Dengan melihat hal ini, Ketua DPRD Kepulauan Yapen ingin menyampaikannya kepada warga masyarakat terutama warga Kristen.

“Kalau ini dilakukan oleh orang Kristen, saya mau menyampaikan bahwa ini hal yang sangat mencoreng umat Kristen di Kabupaten Kepulauan Yapen, perbuatan ini membuat kita semua merasa bahwa nama kita sebagai umat Kristen tercoreng dengan perbuatan seperti ini ” ujarnya

Walaupun saat ini pembangunan Monumen kasih sebagai ikon dan simbol bagi umat Kristen di kota ini belum sepenuhnya selesai dikarenakan masalah sengketa lahan, akan tetapi warga masyarakat diharapkan tak merusak apa yang telah dibangun oleh Pemerintah Daerah. Monumen kasih yang berada di Tanjung arui sai telah diresmikan penggunaannya pada 05 Februari 2022 oleh pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen, sebagai simbol peradaban bangsa Papua umat Kristen di Kepulauan Yapen. (***)

 

Editor: Andre Woria

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *