Kisah Pilu Guru Honorer Mengabdi 10 Tahun Lebih Namanya Tidak Ada Dalam Pengumuman, Ujungnya Sekolah Dipalang

MEPAGO,CO. YAPEN – Berharap menjadi seorang pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kabupaten kepulauan akhirnya para guru honorer bermodalkan izasah SMA rela mengabdi dan melayani di SD YPK Elim Makiroan.

Tetapi kisah pilu harus diterima guru honorer ini, pasalnya, konon sudah mengabdi selama 10 tahun lebih bukan jaminan diangkat menjadi PNS. Padahal, asa mereka sangat besar nama mereka tercatut dalam pengumuman tenaga honorer yang dikeluarkan badan kepegawaian setempat.

Tetapi nasib berkata lain, nama para guru di SD YPK Makarion tidak ada dalam pengunuman, sehingga pupus lah harapan mereka untuk diangkat menjadi sebagai PNS.

Mereka pun tidak terima dan kecewa menerima hasil pengunuman tenaga honorer berbuntut sekolah di palang, dan aktifitas belajar mengajar pun lumpuh di sekolah tersebut.

Marthen lewat audio yang diterima nedia Jumat 29 September 2023 mengatakan bahwa ia sangat kecewa terhadap pengumuman tenaga honorer yang dikeluarkan pemkab kepulauan Yapen khususnya instansi teknis yaitu dinas pendidikan.

“Saya mengabdi sebagai guru honorer di SD YPK Makarion sejak tahun 2009. Tetapi saya heran, kok tidak ada nama saya dalam pengumuman tenaga honorer,” katanya.

Padahal, lanjut Marthen, persyaratan untuk melengkapi berbagai berkas sebagaimana yang diminta beberapa kali sudah saya siapkan seraya berharap menjadi PNS.

Tetapi, meskipun sudah mengabdi sepuluh tahun lebih sebagai guru honorer tak kunjung diangkat. Terus terang saya sedih dan kecewa, terangnya.

Hal yang sama, Melius Wayomi guru honorer di SD YPK Makiroan sangat menyesal dan kecewa terhadap kinerja Pemkab Kepulauan Yapen atas pengumuman tenaga honorer sebanyak 600 orang.

“Sejak tahun 2017 sampai sekarang saya mengabdi sebagai guru honorer. Tetapi saya sungguh menyesal dan kecewa, nama saya dalam pengumuman tidak ada,” ungkapnya.

Buntut kekecawaannya, Melius Wayomi langsung palang sekolah.

“Saya palang sekolah sementara waktu, sampai menunggu ada jawaban dari dinas pendidikan dan pemkab setempat,” sambungnya. (***)

 

Editor: Tamrin Sinambela

 

 

 

 

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *