MARI-YO Hadapi Isu SARA, Steve Mara Serukan Fokus Pembangunan, KNPI Minta Pilkada Damai

JAYAPURA | MEPAGO,CO – Setelah pendaftaran calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 berakhir pada 29 Agustus 2024, proses berlanjut dengan verifikasi berkas selama sekitar tiga minggu. Dua pasangan calon yang terdaftar di KPU Provinsi Papua adalah Mathius Derek Fakhiri dan Aryoko Rumaropen (MARI-YO) serta Benhur Tomi Mano dan Yeremias Bisai. Pasangan MARI-YO menghadapi serangan berbasis isu SARA, yang dianggap dapat merusak citra Papua sebagai tanah damai. KNPI dan berbagai organisasi pemuda menyerukan Pilkada yang damai dan bebas dari politik identitas.

Juru Bicara MARI-YO, Steve Mara di Kota Jayapura, Selasa 3 September 2024, menyampaikan bahwa setelah pendaftaran, pasangan mereka menghadapi serangan menggunakan isu SARA, termasuk isu agama dan suku budaya. Steve Mara menegaskan bahwa Indonesia, dan khususnya Papua, adalah negara majemuk di mana berbagai suku bangsa hidup berdampingan. Ia menambahkan bahwa politik identitas dan isu SARA tidak akan mendukung pembangunan Papua dan hanya akan menyebarkan kebencian serta merusak citra tanah damai.

Tim pemenangan MARI-YO berharap Pilkada 2024 berlangsung damai tanpa merugikan pihak manapun.

Di sisi lain, Lintas Pemuda yang tergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua, bersama dengan pengurus cabang dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), menyerukan pesan damai untuk Pilkada 2024.

Ketua DPD KNPI Provinsi Papua, Benyamin Gurik, menolak politik identitas dan agama dalam Pilkada. “Jangan menggunakan isu kedaerahan atau agama untuk menghancurkan persatuan di Papua. Pilihlah calon berdasarkan rekam jejaknya, bukan berdasarkan isu-isu tersebut,” tegas Gurik.

Ketua KNPI Kabupaten Sarmi, Billy Kreuw, juga mengimbau pemuda Tabi Saireri untuk menjaga kedamaian agar Pilkada berjalan lancar. Ia berharap tidak ada perpecahan berdasarkan suku dan agama.

Ketua Cabang GMKI Jayapura, Lalius Kabak, berharap calon tetap mengedepankan politik sehat dan menghindari isu agama serta identitas. Ia meminta tokoh agama untuk membangun pendidikan politik moral kepada masyarakat.

Charli Lagefa, Ketua Badko HMI Papua – Papua Barat, mengimbau pemuda dan masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh berita hoaks yang dapat memecah belah persatuan. Ia menegaskan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di Tanah Papua serta cerdas dalam bermedia sosial. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *