PJ Bupati Yapen menyambut langsung Pdt Yandi Manobe di Bandara Stevanus Rumbewas, memulai rangkaian kegiatan rohani yang akan menginspirasi dan mempererat ikatan komunitas warga. (Ft: ADC Bupati)
SERUI | MEPAGO,CO – Penyambutan meriah terjadi di Bandara Stevanus Rumbewas, menyambut kedatangan Pdt Yandi Manobe, yang untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Pulau Yapen. Acara penyambutan ini diisi dengan nuansa adat khas Papua, menampilkan tarian tradisional yang melibatkan langkah unik lewat injak piring dan iringan bunyi tifa, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kegembiraan.
PJ Bupati Yapen, Welliam Manderi, S.IP, M.Si secara langsung memimpin barisan penyambutan, didukung oleh kehadiran Kapolres, para pemuka agama, panitia Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR), dan warga masyarakat yang menunjukkan antusiasme tinggi.
Pdt Yandi Manobe hadir di Yapen dengan misi khusus sebagai pengkhotbah dalam KKR yang akan berlangsung di lapangan Alun-Alun Trikora Serui malam ini. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi titik balik kebangunan rohani bagi penduduk Pulau Yapen dan wilayah sekitarnya.
Mengungkapkan rasa syukurnya, PJ Bupati Welliam Manderi mengatakan bahwa kedatangan Pdt Yandi Manobe ke Pulau Yapen adalah berkah tersendiri bagi pemerintah dan masyarakat di daerah.
Ini merupakan kesempatan langka dan berharga untuk mendalami pembinaan rohani melalui KKR yang akan dipimpin oleh hambanya Pdt. Manobe. Kami berharap ini akan menjadi awal dari pembaharuan iman bagi kita semua, ungkapnya.
Penyambutan yang dilakukan tidak hanya menandai kedatangan seorang pengkhotbah terkemuka, namun juga simbol dari persatuan dan kebersamaan antarumat beragama di Yapen. Melalui adat istiadat yang ditampilkan, kekayaan budaya dan keramahan masyarakat Papua terpancar, sekaligus menunjukkan harapan yang besar akan terjadinya pembaharuan rohani melalui KKR yang akan diselenggarakan.
Masyarakat Yapen dan sekitarnya diundang untuk bergabung dalam kegiatan KKR ini, merasakan kebersamaan dan komitmen bersama dalam memperkuat kehidupan rohani yang lebih bermakna dan kuat.
Editor: Tamrin Sinambela
