Pemprov Papua Tengah Mengapresiasi Peran Pedagang Tradisional di Nabire dalam Menekan Inflasi

Pedagang di Pasar Kalibobo, Nabire, memanfaatkan inovasi cabai beku untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan pangan lokal. Upaya ini merupakan bagian dari kolaborasi untuk menekan inflasi dan mendukung pertanian lokal. (Ft: Humas Pemprov Papua Tengah)

NABIRE | MEPAGO,CO  – Pemerintah Provinsi Papua Tengah mengucapkan apresiasi kepada para pedagang tradisional di Kabupaten Nabire yang telah berperan penting dalam menekan tingkat inflasi. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Provinsi Papua Tengah secara Year on Year (y-on-y) mencapai 5,39 persen.

Anwar Harun Damanik, S.STP., MM, Penjabat Sekda Provinsi Papua Tengah, menyampaikan bahwa komoditas pangan seperti cabai tomat dan bawang merah merupakan faktor utama yang menyumbang kenaikan inflasi di daerah ini. Saat ini, tingkat inflasi y-on-y di Kabupaten Nabire mencapai 7,58 persen.

“Dari hasil pemantauan di pasar tradisional seperti Pasar Kalibobo, harga komoditas pangan seperti cabai, tomat, dan bawang merah sudah mulai menurun dan mendekati harga normal,” ungkap Anwar Damanik.

Dia menambahkan, “Para pedagang telah melakukan inovasi, seperti pembuatan cabai beku (frozen), yang dapat menghindari kerusakan dan meningkatkan stok. Langkah-langkah ini sangat patut kita apresiasi.”

Anwar Damanik menjelaskan bahwa cabai merupakan komoditas pangan yang paling berkontribusi terhadap inflasi di Papua Tengah. Berkat inovasi pedagang di Nabire, harga cabai saat ini dapat mencapai Rp 60.000 per kilogram.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk menurunkan tingkat inflasi. Kami juga mengharapkan petani dapat meningkatkan hasil panen mereka agar pasokan pangan lokal dapat terjamin di masa depan,” tambahnya.

Menurut informasi dari Pasar Kalibobo, harga komoditas pangan saat ini adalah: cabai rawit Rp 50.000/kg, cabai merah Rp 70.000/kg, bawang merah dan bawang putih Rp 50.000/kg, serta tomat Rp 25.000/kg. Mayoritas komoditas pangan ini didatangkan dari Makassar dan Surabaya.

Salah satu pedagang di Pasar Kalibobo, Pak Salam, menyatakan bahwa metode pembekuan cabai sangat membantu dalam menjaga stabilitas stok. “Kami membeli cabai dari petani lokal dengan harga yang kompetitif, serta mengimpor dari luar untuk menjaga harga tetap stabil,” ujarnya.

Gunarti, pedagang lainnya, menambahkan bahwa metode pembekuan memungkinkan mereka untuk mendatangkan cabai dalam jumlah besar dari Pulau Jawa, meskipun pengiriman membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Dengan memanfaatkan teknologi pembekuan, kami dapat mengelola stok dengan lebih efisien dan mencegah kelangkaan yang bisa menyebabkan lonjakan harga,” kata Gunarti.

Dengan adanya upaya kolaboratif antara pemerintah, pedagang, dan petani lokal, diharapkan tingkat inflasi di Papua Tengah dapat terkendali dan pasokan pangan dapat terjaga dengan baik untuk masyarakat.

 

Editor: Tamrin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *