JAKARTA | MEPAGO,CO – Pemerintah Provinsi Papua Tengah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia untuk membahas rencana pembangunan Kantor Gubernur, Kantor DPRP, dan Kantor MRP Provinsi Papua Tengah pada Senin (30/09/2024) di Jakarta.
Rapat ini dihadiri oleh Tim Ahli dan Tim Arsitektur IKN serta perwakilan dari berbagai Direktorat Jenderal di Kementerian PUPR. Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos., M.M, mengungkapkan bahwa, berdasarkan penjelasan dari tim teknis Kementerian PUPR, pembangunan ketiga kantor tersebut diperkirakan akan dimulai pada awal Januari 2025. Rencana ini juga akan mencakup pembangunan sejumlah kantor pemerintahan lainnya.
“Rencana lelang proyek untuk pembangunan Kantor Gubernur, DPR, dan MRP direncanakan dimulai antara November 2024 hingga Januari 2025. Dengan demikian, pekerjaan besar ini akan segera dikerjakan pada awal tahun depan,” jelasnya.
Ribka menambahkan bahwa pembangunan tersebut akan mengacu pada master plan yang telah dibuat, dan saat ini masih dalam proses kajian dari aspek konstruksi, desain, dan model bangunan.
“Khusus untuk Papua Tengah, kita sudah memiliki master plan dan semua dokumen sanitasi, termasuk AMDAL. Tim dari Kementerian juga mengakui bahwa pusat perkantoran yang kita rencanakan sangat unik, sehingga diperlukan tim teknis yang handal untuk pelaksanaannya,” tuturnya.
Pj Gubernur Ribka Haluk juga menyatakan bahwa Pusat Pemerintahan Provinsi Papua Tengah akan menjadi contoh berskala nasional bagi daerah-daerah otonomi baru (DOB).
“Kami didampingi oleh tim ahli dan arsitektur serta konsultan IKN. Desain yang kami buat dianggap sangat unik, sehingga perlu ada tim pendamping khusus untuk pembangunan ini. Kami berharap ini bisa menjadi salah satu percontohan di daerah otonomi khusus,” ujarnya.
“Kami juga mengucapkan terima kasih karena desain yang kami buat diterima dengan baik oleh Kementerian PUPR, dan ini membuat kami senang, karena perkantoran yang direncanakan memiliki ciri khas di Bumi Cendrawasih,” tutupnya.
Editor: Tamrin Sinambela