Ketua Panitia Musda ke-XV GPdI Papua, Boy Dawir. (Foto: Galib)
MEPAGO,CO. YAPEN -Pelaksanaan musyawarah daerah (Musda) ke-XV GPdI Papua di Gereja – El Shadai Imandoa kabupaten kepulauan Yapen Provinsi Papua tanggal 24 sampai 26 Agustus 2022 sudah diselenggarakan, yang dibuka resmi oleh Bupati Yaoen Tonny Tesar.
Tetapi, meskipun Musda sudah berakhir dan ditutup lewat ibadah, namun pimpinam tertinggi yaitu sosok menjadi Ketua Majelis Daerah periode 2022-2027 belum dihasilkan. Pasalnya, saat memasuki tahapan Musda pleno ke-7, rapat di scorsing.
Sedangkan batas scorsing selama 6 bulan kedepan. Alhasil, tahapan Musda yaitu pleno ke-8 untuk memilih dan menetapkan ketua terpilih akhirnya tertunda.
Ketua Panitia Musda, Boy Dawir membenarkan adanya scorsing saat rapat pleno ke-7.
“Scorsing saat pleno ke-7 sampai 6 bulan kedepan syda ditetapkan. Dengan demikian pleno berikutnya yaitu terakhir pleno 8 tidak dapat dilanjutkan,” ujarnya seraya menambahkan pihaknya akan menunggu dan melakukan kordinasi dengan pimpinan majelis pusat
Untuk menjaga tidak terjadi kekosongan pimpinan gereja di tingkat Provinsi Papua, beber Boy, waktu selama 6 bulan majelis daerah sementara di jalankan Pdt Tomotius Dawir.
Pada kesempatan itu, mewakili seluruh panitia dan seluruh warga jemaat GPdI, Boy Dawur selaku Ketua Panitia Musdake-XV GPdI Papua mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas dukungan dan partisipasi semua pihak guna menyukseskan Musda GPdl ke XV di tanah Papua Kabupaten Kepulauan Yapen dari tanggal 24 – 26 Agustus 2022 di Gereja Elsadahi.
Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang telah mendukung suksesnya pelaksanaan Musda, pungkasnya.
Khusus para peserta yang mau meninggalkan Yapen khususnya Kota Serui, pihaknya menyiapkan tranportasi laut dan udara untuk semua peserta yang akan kembali ke daerah masing masing di tanggulangi semua oleh panitia dan saat ini sudah menyiapkan 4 armada untuk melayani semua peserta.
Boy Dawir mengaku ia sangat bersyukur penyelenggaraan Musda boleh digelar di Pulau Yapen, karena tranportasi muda di jangkau, baik udara maupun laut.e
Ditambahkannya, bahwa plabuhan laut Serui kita ini sangat keren dan sudah dioperasikan bulan lalu. Sehingga sangat menghemat biaya, coba kalau kita selenggarakan di daerah penggunungn semua serba pesawat, bisa-bisa biaya 30 millyar hijgga 40 millyar.
“Kegiatan setingkat propinsi minimal 3 millyar suda cukup untuk panitia bekerja,” terangnya. (***)
Penulis: Galib Mawastu
Editor: Tamrin Sinambela