PMI Yapen Salurkan Peralatan Dapur dan Lampu Penerang di Kampung Awunawai

Ketua dan pengurus PMI Yapen berswafoto dengan 196 KK korban bencana kebakaran pasar Awunawai Distrik Yapen Timur. (Foto:IST)

MEPAGO,CO. YAPEN – Pasca bencana kebakaran 9 November 2022 di Kampung Awunai Distrik Yapen Timur Kabupaten Kepulauan Yapen masih menyisahkan duka buat warga yang kena musibah. Pasalnya, selain kehilangan harta benda dan tempat tinggal, kini mereka harus menumpang tinggal di tetangga-tetangga bahkan menggunakan tenda-tenda dan sudah berbulan-bulan lamanya.

Mendengar nasib warga pasca kebakaran yang masih membutuhkan bantuan, pengurus Palang Merah Indonesia kabupaten kepulauan Yapen kembali terdorong dan bergerak untuk mengunjungi sekaligus meninjau para korban kebakaran.

Kunjungan PMI Yapen langsung dipimpin Yohanis G Raubaba, S.Sos selaku Ketua PMI didampingi sejumlah pengurus dan bertemu sekitar 196 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda.

Sejumlah peralatan dapur dan lampu penerang dibawa PMI Yapen saat mengunjungi Kampung Awunawai Distrik Yapen Timur untuk dibagikan bagi warga korban kebakaran.

Kunjungan Yohanis Raubaba sebagai Ketua PMI notaben Ketua DPRD Yapen di Kampung Awunai sekaligus mengakhiri kegiatannya selama sepekan.

Ketua PMI Yapen, Yohanis Raubaba mengemukakan bahwa bantuan PMI Yapen buat korban kebakaran di Kampung Awunawai tidak menjawab duka atas bencana yang menimpa mereka. Namun demikian, politikus Partai Demokrat ini berharap bantuan PMI ini dapat meringankan dan membantu warga yg sampai saat ini masih tinggal numpang di tetangga dan juga masih menggunakan tenda-tenda.

Sebanyak 196 keoala keluarga yang bertemu dengan PMI Yapen, semuanya mereka menitipkan perhatian serius dari Pemerintah Daerah.

Oleh karena itu, sebagai Ketua PMI Yapen, Yohanis Raubaba minta  Pemerintah Daerah setelah meninjau dan bertemu langsung dengan warga korban bencana pada bulan November 2022 yabg lalu, hadir juga sama-sama rekan2 anggota DPRD supaya segera membuat langkah-langkah untuk membantu para korban seperti tempat tinggal yang permanen.

Paling utama, para korban bencana kebakaran menanti dan menunggu tempat tinggal untuk mereka jadikan tempat tinggal bersama keluarga sehingga mereka tidak menumpang lagi di rumah tetangga. (***)

Penulis: Dody Panjaitan

Editor: Tamrin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *