Terjadi Miskomunikasi, Kaca-kaca Kantor Bupati Waropen Jadi Sasaran

MEPAGO.CO.SERUI - Disinyalir tidak tepati janji-janji saat kampanye, akhirnya kaca-kaca pada bagian depan kantor Bupati kabupaten Waropen jadi sasaran dari masyarakat, kemarin. Kericuhan terjadi siang tadi sekitar pukul 15.55 WIT di halaman kantor bupati di jalan Budi Utomo Kampung Waren Distrik Waropen Bawah. 

Diduga keributan ini dipicu pembagian Rp 10 juta/KK kepada masyarakat Waropen tidak ditepati akan dibayarkan setiap tahun. Padahal sudah tiga tahun pemerintahan berjalan,  tapi kenyataannya tidak terealisasi. Meskipun sudah dijanjikan akan direalisasikan di tahun keempat karena sudah dekat tahun politik Pilkada serentak 2020, pada kepemimpinan Bupati Waropen Yermias Bisai, SH dan Wakil Bupati Hengki Wonatorei. 

Masyarakat seperti sudah tidak sabar lagi. Tak ayal, para warga datang berbondong-bondong dari berbagai Kampung mendatangi kantor Bupati Waropen, bahkan warga diduga harus antri berhari-hari menunggu pencairannya. 

Emosi warga akhirnya tersulut, proses administrasi yang bertele-tele dan pembagiannya dinilai pilih kasih sehinga masyarakat geram warga melampiaskannya dengan memukul kaca kantor, akibatnya kaca satu persatu pecah.  

Kapolres Waropen, AKBP. Suhadak saat dikonfirmasi media MEPAGO.CO via telepon selulernya, kemarin mengakui bahwa di kantor bupati Waropen terjadi kericuhan, akibatnya kaca-kaca di bagian depan kantor bupati pecah-pecah. 

Lebih jauh Suhadak mengatakan bahwa kericuhan terjadi dipicu proses pencairan dana desa atau dana kampung yang sudah mepet waktu. ‘’ Begitu warga mendengar informasi bahwa batas waktu pencairan anggaran hari ini, akhirnya emosi warga tersulut karena dana belum dicairkan,’’ kata Kapolres Suhadak seraya menambahkan bahwa dirinya sedang konfirmasi dengan Bupati Waropen, terkait dana yang diributkan masyarakat. 

"Akibat kericuhan kaca kantor bupati Waropen dibagian depan mengalami pecah-pecah,  terjadi miskomunikasi, apalagi setelah warga mendengar batas waktu pencairan dana hari ini. Sehingga emosi warga tersulut," terangnya. 

Sementara saat  dikonfirmasi kepada Bupati Waropen Yermias Bisay, SH dinomor teleponnya kartu halo, nomornya sedang berada di luar jangkauan. (rin)

Editor : Jerry

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *