Walkout Mendadak di Konferprov PWI Papua Tengah Guncang Proses Pemilihan Ketua

Kepala Biro Pemerintah Provinsi Papua Tengah hadir mewakili Penjabat Gubernur dalam pembukaan Konferprov PWI Papua Tengah. (Ft: IST)

NABIRE | MEPAGO,CO – Konferensi Provinsi (Konferprov) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Papua Tengah yang diadakan di Hotel Mahavira 2 Nabire pada Jumat, 19 April 2024, dikejutkan oleh walkout yang dilakukan oleh 11 dari 15 anggota pemilih tetap dari Kabupaten Mimika. Kepergian ini adalah bentuk protes terhadap proses pemilihan Ketua PWI yang mereka nilai sarat dengan kepentingan dan pelanggaran aturan organisasi. Sorotan utama adalah dugaan keterlibatan oknum Aparatur Sipil Negara dan kurangnya transparansi informasi tentang kelayakan calon ketua, yang menimbulkan kekhawatiran serius mengenai integritas dan keadilan proses pemilihan.

Seorang perwakilan PWI Mimika yang meminta anonimitas menyampaikan kekecewaannya, “Sangat disayangkan bahwa momentum demokrasi pemilihan Ketua PWI Provinsi Papua Tengah tidak mencerminkan profesionalitas dan kaderisasi yang seharusnya ada di tubuh PWI tingkat daerah.”

Perwakilan itu menambahkan, “Tidak ada transparansi atau partisipasi yang adil dalam proses pemilihan. Seharusnya setiap anggota yang dipilih atau memilih dihargai hak suaranya, bukan dengan memaksakan mekanisme aklamasi secara mendadak.”

Kritik juga diarahkan kepada utusan PWI Pusat yang hadir, yang diduga membela proses pemilihan kontroversial dan mengklaim bahwa proses tersebut telah mengikuti aturan yang ada, meskipun kuorum tidak terpenuhi setelah delegasi PWI Mimika melakukan walkout.

Kondisi ini memicu pertanyaan serius tentang integritas proses pemilihan dan berpotensi memicu perpecahan dalam tubuh PWI Papua Tengah. “Kami berharap PWI Pusat segera melakukan investigasi atas proses pemilihan ini. Jika terbukti tidak sesuai dengan prosedur organisasi, pemilihan ketua secara aklamasi harus dibatalkan. Kami menginginkan pemilihan Ketua PWI yang domisilinya di wilayah Papua Tengah, bukan dari wilayah lain,” tegas perwakilan tersebut.

Insiden ini mendapat perhatian khusus karena berbeda dari pemilihan ketua PWI di provinsi lain di Indonesia, yang biasanya berlangsung tanpa insiden serupa.

 

Editor: Tamrin Sinambela

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *