Papua

Kembali Demo, Ratusan ASN Pertanyakan Pembayaran Kinerja dan Insentif

MEPAGO.CO.KEEROM – Di Keerom, kembali ratusan pendemo dari berbagai kalangan dan latar belakang kembali melakukan aksinya di Kantor Bupati Keerom, pada Senin, 31 Agustus 2020. Aksi demo kali ini, guna menanyakan beberapa keluhan yang sedianya akan disampakan kepada Bupati Keerom, Kadinkes, Kaban BKD dan lain.
Berbeda dengan yang sebelumnya, kali ini melakukan aksi penutupan beberapa kantor dinas dan badan dengan beberapa rit karang timbun yang diletakan di beberapa depan pintu pagar dinas, diantaranya Kantor Bupati Keerom, Kantor DPRD Keerom, Kantor Bappeda, Kantor LPSE dan Kantor BKAD Keerom. Karang timbun tersebut bahkan telah nampak di lokasi sejak pagi dinihari.
Hal ini pula yang membuat sempat bersitegang dan perbedaan pendapat antara pendemo dan polisi yang berusaha membersihkan jalan dari karang timbun. Bahkan polisi sempat menyiagakan beberapa kompi Dalmas dan bahkan menyiagakan water canon. Namun akhirnya langkah persuasif dari Polres Keerom bisa diterima pendemo dan karang disingkirkan, sehingga aktivitas kantor bisa berjalan kembali.
Tampak diantara pendemo, Iyan, Panji, Johan, Nelci, Lauren, dan lain-lain. Sayangnya dari Pemkab Keerom tak nampak pihak yang dituju kecuali Sekda Keerom, Drs. Blasius W. Sejati, MM, yang menemui pendemo siang hari setelah menyelesaikan agenda dengan Kesbangpol Keerom.
Para pendemo bermaksud menemui Bupati Keerom, Muh. Markum, Kepala Inspektorat (Vincensius Jehandu), Sekretaris Inspektorat (Aries Tantyani), Kepala BKD (Lukas Saranga), Kadinas Perindagkop (Marthen Simbong), Kadinas P dan K (Bambang Suhartawan), Kepala Bappeda (Agus Salim), Ketua DPRD (Bambang Mujiono), Kadinas PUPR (Santiago Alelo) dan Kadinas Perhubungan (Irwan), serta Kadinas Kesehatan (Ronny Situmorang)
Sementara itu dari kalangan pendemo tetap mempertanyakan ketidak kehadiran Bupati Keerom. Akhirnya dilakukan pertemuan yang dilakukan di ruang rapat Bupati Keerom. Namun tetap tak ditemukan jalan keluar, sehingga para pendemo memutuskan tetap bertahan di Kantor Bupati Keerom.
 ‘’Kami akan bertahan di kantor Bupati sampai ada jawaban atas tuntutan kami, malam ini kami akan bermalam di kantor Bupati. Kami juga meminta kalau tuntutan kami tak dipenuhi, Bupati Keerom tak boleh mendaftar lagi sebagai calon pada Pilkada Keerom, karena kami nilai tidak layak memimpin Keerom,’’tegas salah seorang pendemo. (af)
Editor : Robin Sinambela

 

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *