Pj Gubernur Papua Tengah berada di tengah-tengah keramaian, memantau langsung operasional pasar murah di Nabire, menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan ketersediaan dan keterjangkauan kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri. (Ft: Humas Pemprop Papua Tengah)
NABIRE |MEPAGO,CO – Menyambut Idul Fitri 1445 Hijriah, Pemerintah Provinsi Papua Tengah telah menginisiasi pasar murah di Bandara Lama, Bukit Meriam Nabire, dengan tujuan utama memenuhi kebutuhan pokok masyarakat setempat.
Acara ini, menawarkan beras, minyak goreng, gula, telur, dan berbagai sayuran dengan diskon 50%, berhasil menarik ribuan penduduk lokal. Inisiatif ini, dipimpin oleh Dr. Ribka Haluk, S.Sos., MM, dan Anwar Harun Damanik, S.STP., MM, tidak hanya ditujukan untuk memudahkan persiapan Idul Fitri tapi juga sebagai strategi mengendalikan inflasi, yang seringkali meningkat menjelang hari raya. Selain mendapat sambutan positif dari masyarakat, pasar murah ini merupakan bagian dari upaya lebih luas pemerintah daerah dalam stabilisasi harga dan peningkatan kesejahteraan warga Papua Tengah.
Dr. Ribka Haluk, S.Sos., MM, Penjabat Gubernur Papua Tengah, menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan meningkat komoditas pangan selama periode pra-Idul Fitri, sebuah fenomena yang terjadi tidak hanya di Papua Tengah tapi juga di seluruh Indonesia. Kerja sama dengan Bulog, pedagang, dan distributor diharapkan dapat memastikan bahwa masyarakat bisa mendapatkan barang-barang tersebut dengan harga yang lebih terjangkau.
Haluk menambahkan bahwa selain membantu masyarakat dalam persiapan Idul Fitri, pasar murah ini juga dimaksudkan untuk mengendalikan inflasi yang sering kali meningkat menjelang hari raya. Dia mencatat bahwa, meskipun harga cabai dan minyak goreng mengalami kenaikan, pasokan untuk kedua komoditas ini masih aman, dengan cabai bahkan mencapai surplus dari Manokwari.
Anwar Harun Damanik, S.STP., MM, Penjabat Sekda Provinsi Papua Tengah, menegaskan bahwa stok bahan pangan untuk Idul Fitri aman, namun dengan peningkatan permintaan, pemerintah perlu mengintervensi untuk stabilisasi harga. Damanik juga menyoroti bahwa inflasi tahunan di Papua Tengah telah mencapai 4,1 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional, dengan pasar murah menjadi strategi kunci dalam upaya penurunan inflasi.
Selain itu, Ibu Dewi, seorang pembeli, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas penyelenggaraan pasar murah, yang sangat membantu masyarakat dalam mempersiapkan kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri.
Pasar murah ini bukan hanya sebuah upaya dalam memenuhi kebutuhan pokok menjelang hari raya, tetapi juga bagian dari strategi lebih luas Pemerintah Provinsi Papua Tengah dalam mengendalikan inflasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Editor: Tamrin Sinambela